Seberapa Sulit Inflasi Dikendalikan Usai PPKM Dicabut
Pencabutan PPKM memang baik dalam menstimulasi pertumbuhan ekonomi namun buruk bagi laju inflasi.
IDXChannel - Penghapusan pemberlakuan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) disinyalir jadi faktor yang membuat inflasi semakin sulit dikendalikan.
Ekonom Gunawan Benjamin menyebut pencabutan PPKM memang baik dalam menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Namun buruk bagi laju inflasi.
"Karena di saat terjadi resesi, inflasi pada dasarnya relatif lebih mudah dikendalikan. Namun resesi kali ini yang terjadi di banyak negara, bahkan IMF memperkirakan akan dialami oleh sepertiga dari jumlah negara di dunia. Tentunya menuntut kewaspadaan kita disini akan kemungkinan tekanan ekonomi yang lebih besar. Sehingga pencabutan PPKM ini baik buat ekonomi, namun mempersulit pengendalian inflasi," jelas Gunawan, Kamis (5/1/2023).
Sulitnya menahan laju tekanan inflasi bulan ini, kata Gunawan, karena inflasi di Desember 2022 masih menyisakan tanda tanya besar. Khususnya di Sumatera Utara di mana inflasi yang terjadi jauh melebihi realisasi rata-rata inflasi nasional yang mencapai 0,66%.
Tanda tanya yang dimaksud adalah pembentukan harga di wilayah Sumatera Utara yang dinilai lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah lain.
"Padahal jika mengacu kepada kenaikan harga BBM sebelumnya, dimana memang ada potensi second round inflation. Nah kalaupun terjadi tentunya juga akan berdampak secara menyeluruh kepada kenaikan harga yang tidak jauh berbeda di semua wilayah di tanah air," sebut Gunawan.
Saat terjadi kenaikan harga BBM sebelumnya, memang banyak industri yang menahan kenaikan harga jual barangnya. Mereka lebih memilih untuk menaikkan harga saat menjelang tahun baru.
"Kalau itu adalah bentuk second round inflation yang terjadi di lapangan, maka mustahil terjadi penurunan harga barang di bulan januari ini. Karena barang jenis itu bukan termasuk dalam volatile food," jelasnya.
Sementara itu, kalau dilihat dari sisi fluktuasi komoditas pangan, hujan yang sempat memicu banjir dan merusak banyak jenis tanaman hortikultura memang telah memicu kenaikan harga di bulan sebelumnya.
"Tentunya saat naik maka ada siklus dimana harga bisa saja bergerak turun nantinya. Namun belum tentu harga akan turun cepat di bulan ini, karena harus melewati masa tanam terlebih dahulu," pungkas dia.
(DES)