ECONOMICS

Seluruh Desa di RI Sudah Tersedia Elpiji 3 Kg

Oktiani Endarwati 03/06/2021 06:49 WIB

Program konversi minyak tanah ke Elpiji 3 kg akhirnya sudah menjangkau sebanyak 61.092 desa. Artinya, hampir seluruh wilayah di Indonesia sudah tersedia Elpiji.

Seluruh Desa di RI Sudah Tersedia Elpiji 3 Kg (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Program konversi minyak tanah ke Elpiji 3 kg akhirnya sudah menjangkau sebanyak 61.092 desa. Artinya, hampir seluruh wilayah di Indonesia sudah tersedia Elpiji 3 Kg.

Hal tersebut seperti diungkapkan CEO Commercial and Trading Subholding Pertamina, Alfian Nasution. Dengan program One Village One Outlet (OVOO), Pertamina Pertamina saat ini telah mencapai 198.292 outlet, yang beroperasi di 5605 kecamatan dan 61.092 desa/kelurahan. Dengan jumlah penyebaran ini maka hampir seluruh kecamatan dan desa/kelurahan di Indonesia yang menjadi target program telah tersedia outlet Elpiji 3 kg.

Pertamina berkomitmen penuh untuk mendukung pemerintah dalam rangka mengkonversi seluruh wilayah dari penggunaan minyak tanah ke Elpiji serta terus berupaya untuk menjamin ketersediaan dan kelancaran distribusi Elpiji Subsidi.

"Pertamina terus melakukan pengembangan jaringan Elpiji 3 kg, agar outlet Elpiji 3Kg tersedia di setiap desa/kelurahan sehingga mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (3/6/2021).

Alfian melanjutkan, untuk memastikan penyaluran Elpiji Subsidi tepat sasaran, Pertamina melakukan pengawasan berkoordinasi dengan instansi terkait. Menurutnya, secara hukum pengawasan distribusi Elpiji Subsidi dilakukan oleh Direktorat Jenderal Migas dan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah setempat.

"Setiap tahun pelaksanaan penugasan Elpiji Subsidi tersebut diaudit oleh BPK dan diverifikasi oleh Ditjen Migas," ungkapnya.

Selain itu, Pertamina juga bekerja sama dengan 12 provinsi dan 154 pemerintah kabupaten/kota guna menggalakkan penggunaan Elpiji Non Subsidi bagi Aparat Sipil Negara dan Non Usaha Mikro untuk memastikan subsidi tepat sasaran.

Upaya mendorong masyarakat menengah atas untuk menggunakan Elpiji Non Subsidi juga terus dilakukan Pertamina melalui berbagai program antara lain Pinky Movement, penukaran/Trade In tabung PSO ke NPSO, diskon Refill NPSO, Bundling Promo, hingga layanan antar Elpiji melalui Pertamina Delivery Service.

Terkait anggaran negara untuk program subsidi Elpiji 3 kg saat ini sudah menembus Rp40,29 triliun. Angka tersebut naik dari realisasi subsidi elpiji 3 kg pada 2020 sebesar Rp40,25 triliun.

Besarnya anggaran subsidi ini menjadi salah satu beban dalam APBN setiap tahunnya. Apalagi Wakil Presiden Ma’ruf Amin pernah menyatakan, gelontoran subsidi Elpiji 3 kg ini banyak tidak tepat sasaran alias justru banyak dinikmati oleh masyarakat mampu. (RAMA)

SHARE