IDXChannel - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan volume BBM bersubsidi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2022 sebesar 14,8-15,58 juta kiloliter (kl). Angka tersebut lebih rendah dari target APBN tahun 2021 yang sebesar 16,30 juta kl.
Adapun asumsi volume BBM subsidi 2022 itu terdiri dari minyak tanah 0,46-0,48 juta kl dan solar 14,34-15,10 juta kl.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, turunnya asumsi volume BBM bersubsidi pada tahun 2022 telah mempertimbangkan realisasi dan outlook tahun 2021. Volume BBM bersubsidi pada tahun 2021 sebesar 16,3 juta kl yang terdiri dari 500.000 kl dan solar 15,8 juta kl.
"Realisasi volume penjualan BBM bersubsidi sampai dengan bulan Mei tahun 2021 sebesar 5,61 juta kl, terdiri dari minyak tanah sebesar 0,19 juta kl dan minyak solar sebesar 5,42 juta kl," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Rabu (2/6/2021).
Sementara outlook volume BBM bersubsidi tahun 2021 sebesar 14,79 juta kl terdiri dari minyak tanah sebesar 0,46 juta KL dan minyak solar sebesar 14,33 juta KL.