"Dengan mempertimbangkan realisasi dan outlook tahun 2021, maka volume BBM bersubsidi diusulkan dalam RAPBN tahun 2022 sebesar 14,8 sampai 15,8 juta kl," tuturnya.
Untuk kuota volume LPG 3 kg dalam RAPBN tahun 2022 diusulkan sebesar 7,4-7,5 juta metrik ton (MT), hampir sama dengan target dalam APBN 2021 yang sebesar 7,5 juta MT. Adapun realisasi sampai dengan Mei 2021 sebesar 2,96 juta MT, sehingga outlook sampai akhir tahun 2021 diperkirakan sebesar 7,15 juta MT.
"Dengan mempertimbangkan realisasi dan outlook tahun 2021 maka pemerintah mengusulkan volume LPG 3 kg dalam RAPBN tahun anggaran 2022 sebesar 7,4 sampai 7,5 juta MT," jelas Arifin.
Arifin menambahkan, untuk subsidi tetap minyak solar dalam RAPBN 2022 diusulkan adanya subsidi tetap minyak solar sebesar Rp500 per liter atau sama dengan besaran tahun 2021.
"Dalam rangka efisiensi dan agar subsidi minyak solar dapat tepat sasaran diperlukan dukungan peningkatan peran dari pihak-pihak terkait maupun pemerintah daerah dalam pengendalian dan pengawasan konsumsi BBM yang bersubsidi melalui program, antara lain digitalisasi dan pengawasan di lapangan," tandasnya.