ECONOMICS

Setahun Merger, Pelindo Catat Efisiensi Anggaran Rp1,3 Triliun

Suparjo Ramalan 13/04/2023 07:59 WIB

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berhasil mencatatkan efisiensi senilai Rp1,3 triliun setelah setahun menjalani merger.

Setahun Merger, Pelindo Catat Efisiensi Anggaran Rp1,3 Triliun (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berhasil mencatatkan efisiensi senilai Rp1,3 triliun setelah setahun menjalani merger.

Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono menyebut, capaian tersebut sebagian besar berasal dari konsolidasi dan optimalisasi kapasitas finansial Pelindo, meliputi optimalisasi pembiayaan, relokasi aset, dan implementasi pengadaan bersama.  

“Capaian ini merupakan cerminan manfaat dari penggabungan Pelindo yang hanya dapat diperoleh melalui sinergi antar entitas Pelindo Group sehingga pengelolaan segenap sumber daya perusahaan dapat dilakukan secara lebih efisien serta memberikan kontribusi pendapatan bagi negara yang maksimal” ucap Arif Suhartono saat Media Gathering di Jakarta (12/4/2023).

Arif menjelaskan, dengan pengelolaan yang tersentralisasi, Pelindo memiliki kendali strategis yang lebih baik, sehingga memudahkan melakukan transformasi layanan operasi end-to-end. Seperti menciptakan standarisasi sistem layanan operasional pelabuhan yang sebelumnya berbeda-beda antar pelabuhan. 

Beberapa sistem yang distandarisasi adalah TOS Nusantara untuk layanan peti kemas, NPK TOS untuk layanan non peti kemas dan Phinisi untuk layanan kapal.

“Transformasi tersebut telah mendatangkan benefit untuk berbagai pihak. Bagi Pelindo sendiri misalnya, terjadi peningkatan efisiensi biaya operasional, potensi penambahan trafik, peningkatan kompetensi dan knowledge," katanya. 

Salah satu hasil dari penggabungan Pelindo, lanjut Arif, di bidang operasional dengan peningkatan kinerja dan produktivitas di sejumlah pelabuhan. 

Peningkatan produktivitas bongkar muat diukur dengan parameter boks per kapal per jam (BSH) dan pengurangan port stay (waktu sandar kapal di pelabuhan) yang diukur dengan jumlah hari. 

Sebagai contoh di Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan, jumlah bongkar muat naik lebih dari dua kali lipat dari 20 boks per kapal per jam hingga 60 boks per kapal per jam dalam kondisi optimum. 

Kecepatan bongkar muat itu membuat waktu sandar kapal dapat berkurang menjadi setengahnya, dari dua hari menjadi hanya satu hari.  Peningkatan kinerja juga terjadi di TPK Makassar dan Terminal Makassar New Port, di mana waktu sandar dapat berkurang dari dua menjadi satu hari. 

Peningkatan kinerja ada di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Ambon, kecepatan bongkar muat naik hampir tiga kali lipat, dari 12 boks per kapal per jam menjadi 34 boks dalam kondisi optimum. Dampaknya, jumlah waktu sandar kapal dapat terpangkas menjadi dua bahkan satu hari. 

(DES)

SHARE