Soal Utang Rafaksi Migor, Kemendag Mengaku Sudah Komunikasi dengan Pengusaha Ritel
Kemendag mengklaim pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) perihal adanya utang rafaksi minyak goreng.
IDXChannel - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengklaim pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) perihal adanya utang rafaksi minyak goreng senilai Rp344 miliar.
"Udah komunikasi, ada koordinasi tapi belum diupdate ke teman-teman," ucap saat dikonfirmasi awak media di Tangerang, Senin (17/4/2023).
Komunikasi dengan Aprindo ini penting dilakukan karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Terlebih sebentar lagi akan Lebaran. Untuk itu, Jerry menekankan pihaknya akan mengajak Aprindo untuk duduk bersama membahas permasalahan ini lebih lanjut. Meskipun akan terpotong libur Lebaran, namun ia menegaskan tetap akan dijadwalkan.
"Ini kan menyangkut Lebaran dan kepotong libur. Nanti setelah itu ada komunikasi lagi. Intinya saya yakin Aprindo dan Kemendag akan duduk bersama," jelasnya.
Sebelumnya, saat Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) ditanyai awak media hari ini, Senin (17/4/2023), Direktur Eksekutif Aprindo, Setiyadi mengaku belum menerima panggilan telepon dari pihak Kementerian Perdagangan soal negosiasi pembatalan Aprindo mogok pengadaan minyak goreng premium di 48.000 ritel.
Padahal, saat awak media mengkonfirmasi Kementerian Perdagangan pada Jumat, 14 April 2023, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Isy Karim menyebut akan menghubungi Aprindo langsung siang itu untuk menjelaskan progres rafaksi dan meminta aksi mogoknya dibatalkan.
"Setahu saya, belum ada (pihak Kementerian Perdagangan) yang menghubungi kami. Hanya saja kita ketahui respon (Kementerian Perdagangan) via media. Bila ada kabar akan saya kabari lebih lanjut," kata Setiyadi saat dihubungi.
Sebagai informasi, jika utang rafaksi Aprindo tidak cepat ditindak, maka sebanyak 48.000 ritel kompak akan menghentikan pengadaan minyak goreng jenis premium.
(SLF)