Sri Mulyani Yakin Penerimaan Pajak Tak Akan Longsor di 2022
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, meyakini penerimaan pajak di 2022 tetap stabil. Apalagi, pendapatan dari sektor tersebut sempat mencapai 100 persen.
IDXChannel - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, meyakini penerimaan pajak di 2022 tetap akan stabil. Apalagi, pendapatan dari sektor tersebut sempat mencapai 100 persen pada 2021 lalu.
Keyakinan Sri Mulyani juga tak lepas dari komoditas dunia mengalami kenaikan tajam dan berkontribusi cukup besar pada penerimaan pajak.
"Bagaimana jika tahun 2022 harga komoditas kembali normal?" ujar Sri dalam akun instagram resminya @smindrawati di Jakarta, Sabtu(22/1/2022).
Komoditas memang memegang porsi yang cukup besar, tapi sektor manufaktur dan perdagangan juga menjadi dua sektor terbesar yang berkontribusi pada perpajakan.
"Selain itu, melihat baiknya perkembangan pemulihan ekonomi Indonesia saat ini dan berbagai upaya reformasi struktural yang dilakukan, saya optimis Indonesia akan tetap bisa menjaga penerimaan pajak di tahun 2022," pungkasnya.
Sebelumnya, pada Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR, Sri Mulyani menyampaikan penerimaan pajak sepanjang 2021 yang tembus rekor tertinggi selama 12 tahun terakhir.
Sri Mulyani mengatakan bahwa kinerja perekonomian tahun 2021 ditutup dengan sangat baik. Penerimaan negara berhasil melampaui target, di mana angkanya terkumpul sebesar Rp2.003,1 triliun atau mencapai 114,9 persen dibandingkan target yang sebesar Rp1.743,6 triliun.
"Ini tak terlepas dari penerimaan pajak, kepabeanan hingga penerimaan negara bukan pajak tumbuh sangat tinggi di tahun lalu. Juga didukung harga komoditas yang meningkat sehingga penerimaan pajak melonjak 19,2 persen yoy," ujar Sri dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu(19/1/2022).
Penerimaan pajak tahun lalu, sambung Sri, berhasil memecahkan rekor 12 tahun yang tak pernah tercapai targetnya. Di mana penerimaan pajak tercapai Rp1.277,5 triliun atau 103,9 persen terhadap target APBN yang sebesar Rp1.229,6 triliun.
"Semuanya di atas 100 persen atau tumbuh double digit di atas 20 persen," imbuhnya. (TYO)