Sumatera Barat Mulai Budidaya Sorgum, Tahap Awal 300 Hektare
Bupati Solok Selatan Khairunas menyatakan keseriusannya untuk membudidayakan Sorgum dengan target tahap awal seluas 300 hektare.
IDXChannel - Bupati Solok Selatan Khairunas menyatakan keseriusannya untuk membudidayakan Sorgum dengan target tahap awal seluas 300 hektare.
"Nanti, Dinas Pertanian bersama pemerintahan Nagari dan Kecamatan lakukan pendataan lebih rinci terkait penganggaran nantinya," kata dia di lokasi penanaman, Rabu (2/11/2022).
Menurutnya budidaya Sorgum adalah peluang bagi Solok Selatan sehingga pihaknya bergerak cepat.
"Kalau ada peluang kami tidak menunggu waktu lama langsung bergerak cepat. Karena memang Sorgum mempunyai nilai ekonomis, kita bukan mengira-ngira tapi langsung hadirkan Presiden Direktur PT Sorgum Indonesia ke Solok Selatan," kata dia.
Khairunnas menyatakan bahwa pemerintah daerah harus hadir untuk merespon demi kebaikan masyarakat.
"Kita juga ajak camat, wali nagari dan penyuluh pertanian mensosialisasikan kepada masyarakat tentang budidaya Sorgum," ujar dia.
Berkaca dari harga, selama enam tahun, harga Sorgum selalu stabil tidak seperti komoditas pertanian lainnya yang fluktuatif.
Mengenai adanya rencana tersebut, Presiden Direktur (Presdir) PT Sorgum Indonesia, M. Hendri Sultan Chaniago mengungkap akan menyediakan bibit Sorgum untuk 50 hektare lahan di Kabupaten Solok Selatan.
Hal itu dikatakan M. Hendri saat pencanangan penanaman perdana Sorgum di di Sungai Salak Jorong Tanggo Aka Nagari Lubuk Gadang Utara Kecamatan Sangir di lahan seluas 2 hektare.
"Sorgum merupakan tanaman yang sangat 'bandel', tanpa kita olahpun Sorgum bisa tumbuh. Cuman untuk hasil produksi yang lebih baik maka butuh tanahnya kita olah," kata dia.
Ia menjelaskan, Sorgum cocok untuk segala kondisi cuaca namun harus dijaga adalah air tanah yang tergenang. Kemudian dari sisi ekonomi, Sorgum dinilai lebih baik karena dengan sekali tanam bisa tiga kali panen.
Untuk bibit dan pemasaran Sorgum, pihaknya menegaskan jika saat ini sudah dalam tahap pengembangan, artinya bukan memulai baru di Indonesia.
"Kami menjamin membeli hasil panen dari petani seluruh Indonesia. Di Solok Selatan juga sudah dimuat perjanjian berupa MoU dengan petani dan pemerintah daerah. Jadi tidak ada lagi kekhawatiran dari petani," kata dia.
Pihaknya juga bakal menyediakan pendampingan dan membantu bibit untuk lahan seluas 50 hektare di Solok Selatan.
"Nira Sorgum ini bisa diolah jadi gula cair, kemudian batangnya juga menjadi pakan ternak," sebutnya.
(SLF)