ECONOMICS

Tak Cuma Minyak Goreng yang Buat Merana, Kini Harga Tempe dan Tahu Ikutan Naik

Oktorizi Alpino 13/02/2022 12:28 WIB

Kebijakan tersebut belum berdampak kepada pengusaha warteg khususnya yang berada di daerah penyangga seperti Bogor, Depok, Bekasi dan Tangerang.

Tak Cuma Minyak Goreng yang Buat Merana, Kini Harga Tempe dan Tahu Ikutan Naik (FOTO:MNC Media)

IDXChannel -  Pengusaha Warung Tegal (Warteg) menilai harga minyak goreng masih mahal meski pemerintah telah menentukan harga eceran tertinggi (HET) Rp 14 ribu per liter. 

Pasalnya, pasokan minyak goreng dengan bandrol Rp 14 masih sulit ditemui. Ketua Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara), Mukroni mengatakan hingga kini masih banyak pengusaha Warteg yang belum merasakan kebijakan minyak goreng satu harga Rp 14 ribu per liter. 

Menurutnya, kebijakan tersebut belum berdampak kepada pengusaha warteg khususnya yang berada di daerah penyangga seperti Bogor, Depok, Bekasi dan Tangerang. 

"Tidak merata, di Jakarta Selatan istilahnya turun. Tapi banyak di daerah lain, misalnya daerah pinggirannya agak susah," kata Mukroni saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Minggu (13/2/2022). 

Dikatakan Mukroni dari laporan anggota Kowantara didapati bahwa harga minyak goreng kemasan di pasar tradisional daerah penyangga Jakarta yang masih berkisar Rp 20 ribu per liter. Harga tersebut dinilai memberatkan para pengusaha warteg. 

"Harga segitu itu masih mahal karena kami sangat membutuhkan minyak goreng. Mohon kepada pemerintah untuk meratakan harga minyak goreng di wilayah penyangga," ujarnya. 

Belum merata harga minyak goreng, pengusaha Warteg kini dibuat merana lantaran Kementerian Perdagangan menyatakan harga tahu dan tempe yang diperkirakan bakal mengalami kenaikan. 

Mereka khawatir jika tempe dan tahu naik karena dua bahan makanan tersebut merupakan olahan yang wajib tersedia di Warteg. Sementara mereka tidak bisa menaikan harga karena takut ditinggal pelanggan. 

"Ya kondisi kita (pemasukan Warteg) kan belum pulih ya, masyarakat karena masih kena pandemi Covid-19 ya. Terus kalau harga-harga naik kan kita mau menaikkan juga agak repot," tuturnya.

(SANDY)

SHARE