IDXChannel - Seperti diketahui, harga kedelai naik menjadi Rp9.800 per kilogram. Para perajin tahu tempe di Kota Salatiga pun terancam gulung tikar.
Agar tetap bertahan, mereka hanya memproduksi secara terbatas. Salah seorang perajin tahu tempe di Bugel, Sidorejo, Salatiga Siswanto mengatakan, terjadi sejak beberapa pekan lalu.
Kenaikan harga bahan baku tersebut sangat berat produsen tahu tempe karena mereka tidak bisa serta merta menaikkan harga jual. "Kalau harga kedelai tinggi terus, produses tahu tempe bisa bangkrut," katanya, Sabtu (5/2/2022).
Menurutnya, dengan harga kedelai yang tinggi, produsen harus memutar otak agar bisa tetap berproduksi dab melayani konsumen. Langkah yang bisa dilakukan saat ini, hanya mengurangi produksi tahunya.
Biasanya dia bisa menghabiskan sekitar 6 kuintal kedelai per hari. Namun kini hanya 2 hingga 3 kuintal per hari. "Kalau mau berhenti produksi kasihan para pekerjanya. Makanya sebisa mungkin tetap produksi meski sedikit, agar semua tetap bisa bekerja,” ujarnya.