ECONOMICS

Tak Penuhi Syarat, Banyak Mobil 2.500 cc Tak Dapat Diskon PPnBM

Ferdi Rantung 25/03/2021 19:21 WIB

Pemerintah melakukan perluasan pemberlakuan insentif diskon PPnBM untuk pembelian mobil baru tidak hanya 1.500 cc tapi juga 2.500 cc.

Tak Penuhi Syarat, Banyak Mobil 2.500 cc Tak Dapat Diskon PPnBM (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah melakukan perluasan pemberlakuan insentif diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk pembelian mobil baru tidak hanya 1.500 cc tapi juga 2.500 cc.

Namun, pemberian diskon PPnBM hanya berlaku untuk mobil 2.500 cc yang memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mencapai 70 persen. Dan, ternyata tidak banyak merek mobil 2.500 cc yang memenuhi syarat tersebut.

"Kita bilang kalo kandungan 70 persen hanya beberapa model dan merek yang bisa ikutan. Kalo itu diturunin tentunya akan lebih banyak yang akan berpartisipasi," kata Ketua I Gaikindo, Jongkie D Sugiarto kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (25/3/2021)

Meski begitu, Jongkie mengaku tidak mengetahui jenis mobil apa saja yang bisa masuk jika diturunkan TKDN oleh pemerintah. Sebab, Gaikindo tidak tahu persis kandungan lokal setiap mobil karena dari tipe ke tipe itu berbeda.

"Nah kita maunya lebih banyak yang berpartisipasi supaya pabrik-pabrik bisa jalan lagi. Kalo ngak ikut berpartisipasi tetap saja segitu saja penjualannya" ujarnya.

Ia mencontohkan, Misalnya jika kandungan lokal tetap 70 persen makan yang ikut hanya 2 atau 3 tipe dan merek saja. Namun, kalo seandainya diturunkan jadi 50 -60 persen mungkin akan jadi 5- 6 tipe yang berpartisipasi. 

"Sekarang keputusan ada ditangan Pemerintah. Pemerintah juga sudah bertemu dengan APM untuk membicarakan kandung lokal yang ada." Tandasnya

Sementara itu, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy mengatakan bahwa perluasan relaksasi pajak untuk kendaraan 1500-2500 cc adalah keputusan yang baik dari pemerintah untuk mempercepat pemilihan ekonomi, melalui sektor industri otomotif.

Dengan semakin banyak model yang mendapatkan relaksasi pajak, maka dampaknya akan semakin terasa baik untuk pabrikan maupun pemasok komponen lokal. 

"Saat ini kami masih berkomunikasi dengan pemerintah untuk detail dari program ini, termasuk model apa saja yang akan termasuk di dalamnya," terangnya. (RAMA)

SHARE