ECONOMICS

Varian Omicron Bikin Cemas, Menag: Boleh Khawatir Tapi Jangan Berlebihan

Widya Michella 01/12/2021 08:46 WIB

Berdasarkan data yang diterimanya dari kementerian kesehatan (Kemenkes) omicron memiliki kombinasi mutasi berbahaya

Varian Omicron Bikin Cemas, Menag: Boleh Khawatir Tapi Jangan Berlebihan (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Merebaknya varian omicron saat ini membuat cemas masyarakat. Namun, Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas menyebut masyarakat Indonesia perlu Khawatir terhadap varian baru virus Corona bernama Omicron tapi jangan terlalu berlebihan.  

Hal ini sebagai tanggapan atas dibukanya kembali Otoritas penerbangan Arab Saudi atau General Authority of Civil Aviation (GACA), tertanggal 25 November 2021 telah menerbitkan edaran terhitung mulai 1 Desember memberikan izin penerbangan langsung kepada 6 negara yaitu Indonesia, Pakistan,Vietnam, Brazil Mesir dan India. Indonesia pun mengaku siap untuk memberangkatkan jamaah umrah pada bulan Desember ini. 

"Omicron ini cucu dari virus covid 19 yang menurut data yang saya punya ini memang perlu dikhawatirkan tetapi tidak perlu berlebihan,"ucap Menag dalam rapat kerja bersama komisi VIII DPR RI yang disiarkan secara daring, Selasa,(30/11/2021). 

Berdasarkan data yang diterimanya dari kementerian kesehatan (Kemenkes) omicron memiliki kombinasi mutasi berbahaya yang dimiliki variant of concern (varian yang perlu diwaspadai) lainnya. Yang artinya masing-masing memiliki varian berbahaya menyatu dalam omicron dan hal ini menurutnya masih dalam perkiraan. 

Kemudian omicron juga memiliki potensi atau kemungkinan penularan tinggi dan penurunan efektivitas respon imun antibodi yang sebelumnya terbentuk dari infeksi maupun vaksinasi. Sehingga antibodi yang sudah dibentuk karena terdampak virus covid 19 atau vaksin dapat  terhindar oleh jenis virus omicron. 

"Tapi tidak ada bukti keparahan yang tinggi dibanding dengan varian of concern lainnya. Jadi dia menyebarnya lebih cepat tetapi tingkat keparahannya mild,jadi tidak terlalu kuat,"ujar dia. 

Ia pun menanggapi adanya kenaikan virus omicron sebanyak 500% di Afrika. Menurutnya kenaikan tersebut lantaran masih minimnya jumlah vaksinasi di negara tersebut.  

"Karena memang secara umum benua Afrika baru tiga setengah persen yang di vaksin jadi sangat jauh dibanding kita yang sudah 70%. Jadi saya kira kita perlu waspada tetapi tidak perlu khawatir terlalu berlebihan, pemerintah Indonesia terus antisipasi ini,"kata dia. 

"Jadi sekali lagi omicron ini kita waspadai tidak perlu dikhawatirkan berlebihan. Insya Allah kita semua selamat selama kita menjaga protokol dengan baik," lanjut dia.

(SANDY)

SHARE