Wabah PMK Meluas, Badan Pangan Nasional Pastikan Stok Daging Tetap Aman
stok daging di Indonesia tetap aman sampai akhir Juli 2022 meski wabah Penyaki Kuku dan Mulut (PMK) semakin meluas.
IDXChannel - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi, memastikan bahwa stok daging di Indonesia tetap aman sampai akhir Juli 2022 meski wabah Penyaki Kuku dan Mulut (PMK) semakin meluas.
"(Stok) Daging itu kita sudah hitung. Sampai dengan bulan Juli akhir kondisinya aman. Jadi tidak usah khawatir," ujar Arief, di Jakarta, Kamis (30/6/2022).
Arief mengakui bahwa dengan adanya wabah PMK membuat sebagian masyarakat Indonesia memilih untuk mengurangi konsumsi daging. Karenanya, stok daging di pasaran justru dengan demikian menjadi cukup berlimpah karena terjadinya penurunan permintaan.
"Malah sebenanya banyak orang yang hari ini mulai mengurangi konsumsi daging. Padahal sebenarnya (wabah PMK) tidak ada pengaruhnya (terhadap manusia)," katanya.
Dengan ketersediaan stok yang mencukupi, Arief juga meyakini bahwa harga jual di pasaran bakal tetap akan terjaga stabilitasnya tanpa perlu ada threatment khusus di lapangan.
"Untuk stabilisasi (harga) memang kita punya stok daging kerbau. Sampai dengan akhir tahun ketersediaan stok kurang lebih 100 ribu ton. Kemudian temen kita di Berdikari BUMN punya 20.000 ton daging sapi beku brazil, yang lainnya dari Indonesia sendiri," katanya.
Perihal pendistribusian stok daging di tengah wabah PMK, pihaknya melakukan skema pendistribusian dengan mengoptimalkan dari tempat yang ada.
"Karena hari ini kita tidak boleh memindahkan stok dari daerah merah ke daerah hijau, sehingga kita optimalkan dari tempat-tempat yang ada hari ini, termasuk kandang-kandang yang ada di lokasi itu sendiri," katanya.
Sebagai informasi, berdasarkan data siagapmk.id pada Kamis, (30/6/2022) pukul 17.25 wilayah yang terkena wabah PMK saat ini sudah ada di 19 provinsi dan 223 kabupaten/ kota yang tertular.
Kasus hewan ternak yang terjangkit PMK saat ini sudah mencapai 298.474 kasus. Sedangkan hewan sembuh hingga saat ini jumlahnya baru 98.380 ekor hewan. Sementara untuk hewan yang belum sembuh mencapai 195.260 ekor hewan. (TSA)