ECONOMICS

Wacana Penambahan Cukai Plastik, Ini Harapan Pengusaha Mamin Indonesia

Azhfar Muhammad 10/09/2021 13:58 WIB

Pemerintah diketahui akan melakukan penambahan biaya cukai plastik yang mana juga mencakup pada kemasan wadah.

Ilustrasi cukai plastik

IDXChannel - Pemerintah diketahui akan melakukan penambahan biaya cukai plastik yang mana juga mencakup pada kemasan wadah. Hal ini lantas dianggap memberatkan para pengusaha di indusri makanan minuman (mamin). 

Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi S Lukman mengatakan pihaknya memiliki sejumlah harapan dengan adanya inisiasi pemerintah tersebut. 

“Harapan kedepan, untuk masalah ini tidak diselesaikan dengan penambahan biaya cukai saja. Justru pemerintah  harus fokus bagaimana untuk mengatasi masalah dan penyakit tersebut, kita berharap pemerintah juga bisa berdikusi dengan pelaku industri atau perusahaan terkait,” kata Adi saat dihubungi, Jumat (10/9/2021).

Dalam kesempatannya, dirinya memperumpamakan Jepang yang merupakan penggunaan atau konsumsi plastiknya tinggi tapi tidak membebankan pengusaha dengan penambahan biaya cukai. 

“Kami juga tidak ingin pemerintah justru memberikan beban tambahan baru di masa seperti ini kita coba untuk diskusi dan melakukan kajian bersama sehingga kenaikan itu sesuai dengan data yang ada," tambahnya.

Menurutnya, pemerintah bersama sejumlah pengusaha harus mendukung, memberikan edukasi dan literasi untuk berbagai individu sehingga tidak sporadis dan lebih masif menangani masalah yang ada. 

“Dalam mengefektifkan regulasi aturan dan sebagainya kami menunggu pihak pemerintah mengundang pelaku usaha dan sebelum menetapkan pajak cukai dan menambah pemasukan negara dengan pajak maka harus dibutuhkan dukungan dari berbagai stake holder untuk mengatasi masalah di negara ini,” ujarnya.

Meskipun demikian, pihaknya mengaku hal terpenting saat ini adalah edukasi dan literasi budaya untuk hidup sehat dan dibangun bersama-bersama untuk atasi masalah utamanya bukan membebani masyarakat dengan cukai yang berujung kedalam harga jual terlebih di masa sulit seperti saat ini. (NDA)

SHARE