ECONOMICS

Warning, Badai PHK 2023 Diprediksi Bisa Lebih Parah

Ikhsan Permana SP/MPI 30/11/2022 06:03 WIB

Perhatian, badai PHK pada 2023 diprediksi bisa jauh lebih besar dibanding tahun ini. Kenapa?

Warning, Badai PHK 2023 Diprediksi Bisa Lebih Parah. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Badai pemutusan hubungan kerja atau PHK masih terus berlanjut. Teranyar, startup bidang investasi, Ajaib melakukan PHK kepada 67 orang karyawannya.

Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi memprediksi, badai PHK masih akan terus berlanjut hingga 2023 bergantung pada kondisi ekonomi dunia dan ekonomi nasional.

"Masih berlanjut, hanya kadarnya akan tergantung bagaimana kondisi ekonomi dunia dan ekonomi Indonesia di 2023," kata Heru kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (29/11/2022).

Menurutnya, jika kondisi ekonomi stabil, maka PHK diprediksi tidak akan terlalu besar. Sebaliknya, jika kondisi ekonomi memburuk, maka kemungkinan PHK akan lebih besar dibandingkan dengan 2022.

"Kalau dunia dan Indonesia ekonomi tetap stabil, PHK mungkin terjadi, tapi tidak besar atau banyak. Kalau ekonomi memburuk, maka PHK secara kualitas dan kuantitas juga akan terjadi secara lebih besar dibanding 2022," ujarnya.

Seperti diketahui, pada tahun ini, sudah banyak perusahaan rintisan atau startup yang melakukan PHK khususnya startup digital mulai dari Ruangguru, Shopee hingga Tokopedia. Tak hanya menghantam startup, badai PHK juga menerjang industri padat karya.

Berdasarkan laporan dari sejumlah asosiasi, beberapa perusahaan yang bergerak di industri padat karya, seperti tekstil sedang mengalami kinerja yang melambat.

Beberapa perusahaan bahkan sudah ada yang memangkas jam kerjanya menjadi 3 hingga 4 hari, yang biasanya 7 hari kerja. Atas kondisi tersebut, banyak tenaga kerja yang juga terdampak PHK.

(FAY)

SHARE