Kisah Pendirian Toyota, Perusahaan Tenun yang Beralih ke Sektor Otomotif
Toyota dulunya didirikan sebagai perusahaan alat tenun, namun sang anak lebih memilih untuk masuk ke sektor otomotif.
IDXChannel—Toyota merupakan salah satu produsen mobil terbesar di dunia. Perusahaan ini bermarkas di Tokyo, Jepang, dan didirikan pada 28 Agustus 1937. Pendirinya adalah Kiichiro Toyoda, dari tangannya lah Toyota Motor Corporation dan Toyota Group terlahir.
Semangat penemuan dan basis bisnis ini diwarisi dari ayahnya, Sakichi Toyoda. Kiichiro merupakan anak tertua dari Sakichi Toyoda dan juga pencetus industri Toyota.
Alat Tenun Cikal Bakal Toyota
Dilansir dari laman resmi toyotaglobal.com (18/01) Sakichi Toyoda lahir pada 14 Februari 1867 di desa Yamaguchi—sekarang bagian kota Kosai—Prefektur Shizuoka. Ia sangat terinspirasi oleh buku Saigoku risshi hen yang diterbitkan pada 1870. Buku tersebut terjemahan bahasa Jepang dari Inggris karya Samuel Smiles.
Karya tersebut yang menggambarkan seorang penemu yang merancang mesin tekstil seperti alat tenun dan sejenisnya. Hal ini akhirnya menarik minat Sakichi untuk memulai penemuan alat tenun.
Saat itu ayah dari Sakichi memiliki bisnis pertukangan, dari situlah ia mendapat sebuah ide untuk memperbaiki alat tenunnya. Pada 1890, Sakichi pindah ke kampung halaman di Yokohama untuk mengajukan paten atas desain alat tenun yang sudah disempurnakan.
Wilayah kelahiran Sakichi sangat terkenal dengan kapas enshu dan memiliki industri tekstil yang berkembang pesat. Ibu Sakichi yang seorang petani di siang hari dan di waktu malam bekerja sebagai penenun, membuat Sakichi untuk menciptakan alat tenun baru untuk mempermudah ibunya.
Meski wilayahnya dekat industri tenun, Sakichi memilih untuk pindah ke Nagoya karena ada kenalannya, yaitu Sakuzo Nozue, yang bekerja di industri besi. Pada 1894, Sakichi menemui Nozue untuk memintanya dibuatkan komponen besi untuk alat tenun.
Prototipe alat tenun ini akhirnya selesai pada 1896, dan sudah uji operasi dan perbaikan. Sakichi juga sudah memperoleh paten untuk penemuan ini pada 1898. Setelahnya, lahirlah Toyoda Power Loom pada 1897, alat ini mendapat pujian karena kemampuannya memproduksi kain tenun berkualitas tinggi.
Pada 1906 ia menemukan alat tenun sirkular, yang mendapatkan hak paten tahun berikutnya. Sakichi terus menyempurnakan temuannya tersebut. Sampai akhirnya Kiichiro Toyoda yang mengambil alih penelitian sang ayah setelah kematiannya. Ia memamerkan alat tenun bundar di Pameran Penemu Keempat di Tokyo pada 1932.
Usai lulus kuliah, Kiichiro bergabung dengan perusahaan milik keluarga Toyoda Automatic Loom Works, sebagai cikal bakal Toyota Industries Corporation.
Kiichiro Toyoda Memilih Otomotif
Meski Kiichiro diamanatkan untuk meneruskan bisnis alat tenun tersebut, tapi ternyata Kiichiro lebih menyukai industri otomotif, yang masa itu dianggap sebagai keputusan yang sangat beresiko.
Hal ini disebabkan karena belum banyak perusahaan Jepang yang terjun di industri otomotif. Meskipun begitu, ternyata rencana Kiichiro di dukung oleh pemerintah Jepang.
Pada 1929, ia terbang ke Eropa dan Amerika Serikat untuk mempelajari semua hal yang berkaitan dengan otomotif. Ia belajar langsung dari pabrik besar seperti Chevrolet dan Ford yang sudah berdiri lebih dulu, ia juga sering keluar masuk pabrik.
Akhirnya pada 1935, mobil pertama asal Jepang bernama Model A1 berhasil diciptakan. Mobil ini dirakit dari komponen mobil asal AS. Tidak berselang lama, Kiichiro mulai merintis Toyota Motor Company, sebagai anak perusahaan Toyoda Automatic Loom Works.
Ia juga mengubah nama perusahaan yang awalnya Toyoda menjadi Toyota, karena dianggap lebih mudah ditulis dalam huruf Jepang dan memiliki arti yang baik.
Toyota juga berperan penting saat Perang Dunia II, karena mereka yang memproduksi kendaraan militer. Truk-truk ini juga yang jadi cikal bakal Toyota Land Cruiser yang sukses terjual di AS dan seluruh dunia.
Pada 1952, Kiichiro Toyoda tutup usia, perusahaannya semakin gencar memproduksi mobil dan mulai mengekspor ke negara-negara dunia.
Toyota bahkan berhasil mengakuisisi perusahaan bus dan truk besar, seperti Nippon Denso, pada 1966.
Dilansir dari sindonews.com (18/01), Toyota disebut sudah berhasil menjual lebih dari satu juta kendaraan secara global, pada 1970-an. Lalu selama beberapa dekade, Toyota jadi produsen mobil terbesar di Jepang dan terus berkembang di pasar AS.
Toyota Mulai hadir di Indonesia Tahun 1970-an
Dilansir dari toyota.astra.co.id (18/01) cikal bakal Toyota Indonesia dimulai dengan pendirian PT Toyota Astra Motor (TAM) pada 12 April 1971. TAM bergerak sebagai importer dan distributor kendaraan merk Toyota, sekaligus yang mengembangkan jaringan penjualan dengan menunjuk 5 mail dealer.
Toyota mulai mendirikan pabrik perakitan PT Multi Astra yang dipicu oleh produksi Toyota yang semakin tinggi serta keinginan Toyota untuk dapat melakukan pengecekan kualitas yang penuh dan mandiri, pada 1973.
Di Indonesia sendiri, ada Surat Keputusan (SK) dari Menteri Perindustrian tentang keharusan menggunakan komponen buatan dalam negeri. Hal ini disambut hangat oleh Toyota, maka dengan itu didirikan PT Toyota Mobilindo pada 1976.
Pada 1982, PT Toyota Engine Indonesia didirikan di Sunter I, Jakarta, dan mulai beroperasi pada 1985. Pabrik ini didirikan guna menjawab Program Penanggalan atau Deletion Program yang dikeluarkan pemerintah tentang melokalkan pembuatan komponen mobil yang diimpor dalam bentuk CKD.
Dilansir dari gaikindo.or.id (18/01) CKD merupakan singkatan dari completely knocked down yang berarti mobil yang diimpor dalam keadaan komponen yang lengkap, namun belum dirakit. Komponen tersebut akan dirakit di negara pengimpor sampai menjadi kendaraan yang utuh siap pakai.
Kemudian pada 1989 empet perusahaan Toyota di Indonesia bergabung. Target yang ingin dicapai adalah optimalisasi kinerja, efisiensi dan satu komando.
Tahun 2003, guna merespon perkembangan pasar global terjadi reorganisasi Toyota Indonesia. Di mana PT Toyota Astra Motor berganti nama menjadi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia yang memfokuskan pada produksi dan ekspor kendaraan mrek Toyota.
Lalu juga tahun yang sama, didirikan juga PT Toyota Astra Motor yang baru, guna memfokuskan pada distribusi dan impor kendaraan merek Toyota di Indonesia. (NKK)
Penulis: Mila Pertiwi