INSPIRATOR

Pemilik Haus Indonesia, Inilah Profil dan Kekayaan Gufron Syarif

Cindy Angelia/SEO 10/10/2022 12:30 WIB

Haus Indonesia kini menjadi topik minuman kekinian yang menarik untuk diperbincangkan. 

Pemilik Haus Indonesia, Inilah Profil dan Kekayaan Gufron Syarif. (FOTO: MNC Media)

IDXChannel Haus Indonesia kini menjadi topik minuman kekinian yang menarik untuk diperbincangkan. 

Haus Indonesia adalah gerai minuman yang menyediakan segala jenis minuman kekinian yang sedang hits dengan harga yang affordable. Saat ini Haus! Indonesia beroperasi dengan 150+ cabang yang tersebar di daerah Jabodetabek dan Bandung.

Pemilik Haus Indonesia, Gufron Syarif sudah lama ingin menjadi pengusaha. Meski sempat dilarang oleh orang tuanya karena dirinya merupakan lulusan Melbourne, namun tak disangka bahwa bisnis yang sempat ditantang oleh orang tuanya kini menjadi bisnis yang sukses besar.

Lantas, seperti apa profil dan kekayaan pemilik Haus Indonesia, Gufron Syarif? Simak penjelasannya dibawah ini.

CEO Haus Indonesia

Gufron Syarif adalah salah satu orang di balik kesuksesan minuman kekinian bernama Haus Indonesia. Ini merupakan minuman favorite yang dicintai oleh milenium dengan berbagai tawaran macam minuman dengan harga yang pas dikantong. Minuman yang ditawarkan kisaran harga mulai dari Rp5.000 hingga Rp15.000.

Pria kelahiran Jakarta, 23 Maret 1983 ini merupakan seorang lulusan Universitas Padjajaran dengan gelar sarjana akuntansi yang kemudian melanjutkan gelar masternya di RMIT University Australia.

Dirinya pernah diundang dalam sebuah podcast milik Basuki Surodjo, dalam podcast tersebut CEO Haus Indonesia sempat membeberkan omset yang telah ia capai dalam setiap tahunnya yang mencapai ratusan miliar dari seluruh cabang. 

Namun perjalanan Gufroni Syarif ternyata tidak semulus yang dilihat oleh publik, dirinya mengaku bahwa bisnis minumannya sempat ditantang oleh kedua orang tuanya lantaran dirinya merupakan seorang lulusan dari Melbourne dan sempat mengalami kegagalan. 

Pada saat dirinya tiba di Indonesia, Gufron memutuskan untuk memulai bisnis saja. Namun keputusannya ternyata ditentang oleh kedua orang tuanya karena orang tuanya menginginkan Gufron bekerja sebagai pegawai kantoran yang sepadan dengan gelar yang dimilikinya. 

Pada saat itu, dirinya memutuskan untuk menunda keinginannya untuk mulai berbisnis. Lalu ia bekerja sebagai seorang banker disalah satu bank nasional selama 3 tahun. 

Tak putus asa, keinginan dirinya untuk mendirikan sebuah bisnis begitu besar. Ia kembali meminta restu kepada kedua orang tuanya untuk mendirikan bisnis saja dan meninggalkan pekerjaannya yang telah dijalani selama 3 tahun tersebut. 

Tak disangka, orang tuanya merestui keinginannya dengan satu syarat bahwa CEO Haus Indonesia ini harus menjadi seorang dosen terlebih dahulu. Dirinya menjadi dosen Akuntansi di Universitas Padjajaran, sama seperti jurusan yang pernah ia ambil pada saat dirinya menjadi mahasiswa di kampus tersebut.

Pemilik Haus Indonesia, Inilah Profil dan Kekayaan Gufron Syarif. (FOTO: MNC Media)

Selain menjadi dosen, ternyata Gufron memiliki bisnis sampingan dalam bidang makanan yang dijual di foodcourt dekat kampus miliknya. 

Ditengah bisnisnya yang dapat dikatakan laris manis dan sukses, dirinya diusir oleh seorang pemilik foodcourt tersebut lantaran usahanya yang laris itu dituding menyebabkan usaha pedagang lainnya menjadi sepi dan mengancam akan memutus kontrak sewa apabila Gufron masih mendirikan bisnisnya di foodcourt tersebut.

Setelah kejadian itu, Gufron memutuskan untuk menyewa sebuah bangunan selama 2 tahun yang nantinya akan menjadi sebuah foodcourt dengan modal yang dimiliki oleh dirinya dengan teman-temannya.

Idenya pun berhasil, namun sangat disayangkan pada saat mau memasuki tahun ke 2 tempat yang ia sewa tersebut disita oleh Bank dan Gufron sempat mengalami kerugian di tengah-tengah keuntungannya tersebut.

Kegagalan itu tak mematahkan semangat Gufron, dalam beberapa waktu dirinya bangkit kembali dan melakukan inovasi baru untuk usahanya. 

Ternyata, sebelum memiliki bisnis minuman, dirinya sempat mendirikan bisnis dibidang makanan yaitu rendang yang diolah dan dibungkus dalam sebuah kemasan. Dalam bisnisnya, Gufron Syarif memiliki beberapa reseller. 

Tak disangka inovasinya itu mampu meraup omset Rp. 600 juta per bulan. Dari kesuksesan tersebut, ia kembali memutar uangnya untuk membuka usaha baru lagi dalam jenis makanan donat dengan brand Dino Donuts. 

Ditengah-tengah kesuksesan bisnis yang diraih oleh dirinya, Gufron bertemu dengan seorang rekannya yang ternyata seorang pelaku usaha juga dengan penghasilan yang fantastis dibidang usaha makanan dengan target sasaran kalangan menengah kebawah. 

Melihat rekannya yang sukses, Gufron tertarik untuk berkecimpung dalam dunia bisnis kelas mid-low yang dilakukan oleh rekannya.

Diwaktu yang bersamaan, Gufron pun memikirkan sebuah produk yang dapat dijual dengan harga Rp5000 hingga Rp15.000 ke target pasarnya. Hingga akhirnya dirinya memiliki inovasi baru untuk menjual minuman kekinian dengan harga yang sudah ia pikirkan sebelumnya.

Pada tahun 2018, berawal dari ide tersebut, ia mengumpulkan teman-temannya untuk membentuk perusahaan kelompok. Terbentuklah Haus Indonesia. Gufron dan teman-temannya membuka gerai pertamanya di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat.

Bisnis yang mereka miliki benar-benar menghasilkan peluang yang besar karena sejak hari pertama keuntungannya semakin meningkat.

Kurang dari dua tahun setelah didirikannya, Haus Indonesia sudah mampu memiliki 113 cabang yang tersebar di Jabodetabek dan Bandung. Dengan banyaknya cabang, pendapatan yang dihasilkan mencapai miliaran per tahun di semua cabangnya pada saat itu.

Di tahun 2021, Haus Indonesia semakin melejit dan mampu meraup omset sebesar Rp. 250 Miliar karena Profesionalisme dan kerja keras para pendiri Haus tak lepas dari kesuksesan yang diraih usaha minuman lokal ini. Pasang surut dalam proses membangun merek minuman Haus yang sukses patut diapresiasi. 

Itulah penjelasan mengenai profil dan kekayaan pemilik Haus Indonesia, Gufron Syarif. Semoga informasi tersebut dapat menginspirasi Anda.

SHARE