5 Strategi Menghindari Kerugian Dalam Saham, Jangan Cut Loss Terus!
Strategi menghindari kerugian dalam saham perlu dipahami dan dicermati agar terhindar dari menurunnya nilai aset yang di investasikan.
IDXChannel - Strategi menghindari kerugian dalam saham perlu dipahami dan dicermati agar terhindar dari menurunnya nilai aset yang di investasikan. Kerugian atas investasi saham tidak dapat dihindari dan sulit untuk dihindari. Bahkan investor profesional dan spekulan investasi yang cerdas telah menghadapi kerugian investasi berkali-kali.
Namun, orang-orang hebat ini memiliki rahasia untuk keluar dari kerugian investasi, atau bahkan berakhir dengan keuntungan atau capital gain. Secara umum, berinvestasi saham memiliki risiko yang relatif kecil untuk merugi. Jika terjadi kerugian maka risikonya harus dapat dikendalikan, peluang rugi selalu ada saat berinvestasi saham, namun harus diminimalisir.
Mengutip berbagai sumber, pada Kamis (17/2/2022), bagi Anda yang sudah lama berkecimpung di dunia investasi pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah cut loss atau hold. Secara umum, cut loss merupakan upaya untuk mencegah Anda mengalami kerugian yang lebih besar lagi. Cut loss mengacu pada kondisi dimana Anda menjual saham dengan harga lebih rendah dari harga beli.
Dengan berinvestasi saham, tentunya potensi kerugian akan selalu ada, sehingga Anda dapat menentukan batas cut loss saham tersebut berdasarkan profil risiko kerugian yang dapat Anda tanggung.
Selain mengurangi kerugian, ada juga stop loss yang dapat mencegah kerugian saham. Perbedaan stop loss dan cut loss terletak pada sistem kerjanya. Cut loss merupakan satu strategi usaha untuk mencegah kerugian saham secara manual oleh investor, sedangkan stop loss biasa dilakukan melalui aplikasi trading saham.
Strategi Menghindari Kerugian Dalam Saham
1. Gunakan Stop-Loss Order
Biarkan laba kamu terus bertambah, tetapi batasi kerugianmu. Mengingat kondisi ekonomi dan keuangan global yang seringkali tidak stabil, stop loss tentu menjadi salah satu senjata yang selalu Anda persiapkan saat berinvestasi.
Tapi Anda harus benar-benar memahami kapan waktu yang tepat untuk menggunakan strategi stop-loss order, berapa lama harus diberlakukan, dan seberapa jauh untuk menempatkan stop-loss order dari harga pasar saham. Stop-loss dapat dilakukan dengan dua cara, manual dan otomatis.
2. Gunakan Trailing-Stop
Trailing stop adalah perintah stoploss yang pada dasarnya mengikuti harga saham seperti ekor raksasa saat harga saham naik zig-zag. Ini adalah struktur perdagangan atau trading yang membantu Anda menyesuaikan stop loss secara lebih sistematis dan otomatis, bahkan ketika trading masih berlangsung.
Ketika harga saham berbalik arah dan jatuh, trailing stop loss order tetap pada level terbaru yang dicapai. Trailing stop ini dirancang untuk melindungi keuntungan Anda tetapi memungkinkan perdagangan tetap terbuka sehingga Anda dapat terus mengambil keuntungan selama harga saham bergerak positif.
3. Alokasikan Investasi Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Untuk menghindari kerugian dalam saham, jangan lupa alokasikan investasi jangka pendek yang Anda miliki dengan jangka waktu kurang dari 5 tahun pada instrumen berbasis hutang seperti reksa dana pendapatan tetap atau deposito. Investasi hutang biasanya lebih stabil dan karenanya dapat meminimalkan kemungkinan kerugian.
4. Perhatikan Performa Fundamental Perusahaan
Kinerja mendasar atau performa fundamental suatu saham secara historis harus dicermati setidaknya sekali sebelum berinvestasi, bahkan jika Anda membeli saham tersebut untuk trading. Seperti halnya, saham perusahaan J merupakan salah satu saham yang tidak pernah menghasilkan keuntungan dalam beberapa tahun terakhir dan memiliki hutang yang semakin bertambah di setiap kuartalnya.
Perusahaan seperti inilah yang justru sudah memberikan sinyal waspada bagi investornya dan harus di hindari. Karena, berinvestasi di perusahaan seperti ini dapat membuat Anda mengalami kerugian yang lebih tinggi.
5. Diversifikasi Portofolio Saham
Investor sebaiknya memiliki portofolio terdiri dari lima hingga enam produk investasi saham yang berbeda, sehingga jika satu atau dua saham merugikan Anda, maka Anda masih memiliki ruang untuk memperoleh keuntungan dari produk investasi lainnya. (SNP)