Abaikan Isu Poles Lapkeu, Saham WIKA-ADHI Cs Melesat Lagi
Harga saham emiten BUMN Karya dan anak usahanya kembali menghijau pada lanjutan sesi I, Kamis (8/6/2023).
IDXChannel - Harga saham emiten BUMN Karya dan anak usahanya kembali menghijau pada lanjutan sesi I, Kamis (8/6/2023). Investor tetap memanfaatkan momentum kenaikan di tengah sejumlah permasalahan yang mendera emiten konstruksi pelat merah.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.33 WIB, saham PT Wijaya Karya (Persero Tbk (WIKA) memimpin kenaikan dengan menguat 6,25 persen ke posisi Rp510 per saham.
Dengan ini, saham WIKA sudah reli kenaikan selama 4 hari beruntun. Kenaikan sepekan saham ini mencapai 28,83 persen.
Catatan saja, kendati dalam tren menguat jangka pendek, dalam jangka panjang saham WIKA masih dalam tren penurunan (downtrend). Kinerja sejak awal tahun (YtD) saham WIKA ambles 36,25 persen.
Kabar teranyar, Menteri BUMN Erick Thohir mengusulkan penyertaan modal negara (PMN) WIKA sebesar Rp8 triliun untuk 2024. Ini tampaknya menjadi sentimen positif jangka pendek yang dimanfaatkan investor WIKA.
Namun, WIKA, seperti juga PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) yang sedang bermasalah, saat ini tengah disorot terkait dugaan manipulasi laporan keuangan.
Terkait isu tak sedap tersebut, manajemen menyebut hal itu belum berdampak pada kinerja keuangan dan operasional perusahaan saat ini.
Menanggapi permintaan penjelasan Bursa Efek Indonesia (BEI), WIKA saat ini masih fokus pada perbaikan kinerja keuangan hingga kegiatan operasional perusahaan.
"Hingga saat ini belum terdapat dampak apapun terhadap pelaporan keuangan dan kegiatan operasional perseroan, di mana perseroan masih fokus pada perbaikan kondisi keuangan ke depan, peningkatan proses bisnis agar semakin efektif dan efisien," demikian keterangan manajemen, Rabu (7/6/2023).
Manajemen menuturkan tetap memperkuat tata kelola, melakukan refocusing bisnis pada proyek dengan pola pembayaran bulanan, dan memiliki uang muka untuk mempercepat perputaran modal kerja, hingga memperkuat arus kas perusahaan.
Sementara, Kementerian BUMN segera mengambil langkah tegas menyusul adanya dugaan manipulasi laporan keuangan WSKT dan WIKA. Sikap itu berupa permintaan restatement dari kedua BUMN Karya tersebut.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga memastikan pihaknya segera membereskan dan membersihkan laporan keuangan kedua emiten konstruksi pelat merah itu.
"Langkah seperti biasalah, bereskan dan bersihkan," ujar Arya saat dikonfirmasi, Rabu (7/6/2023).
Senada, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator pelaksanaan di bidang pasar modal masih mengkaji dugaan tindak pemalsuan laporan keuangan WSKT dan WIKA.
Saat ini, otoritas belum dapat memastikan dua BUMN karya itu melakukan pelanggaran. Adapun kabar dugaan pemalsuan laporan keuangan Waskita dan Wijaya Karya disampaikan Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko.
Dia menyebut laporan keuangan kedua perusahaan tidak sesuai dengan kondisi riil atau yang sesungguhnya. Tiko pun curiga bahwa dua BUMN Karya tersebut memanipulasi laporan keuangannya. Dari laporan keuangan, dua perusahaan itu membukukan untung. Padahal, cash flow negatif.
Selain WIKA, saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) juga melompat 4,76 persen ke Rp394 per saham. Dalam seminggu terakhir, saham ADHI naik 15,20 persen.
Setali tiga uang, saham PT PP (Persero) Tbk (PTPP) terapresiasi 3,51 persen, menggenapi kenaikan menjadi 4 hari beruntun. Saham ini naik 13,59 persen dalam sepekan.
Saham anak usaha BUMN Karya, seperti PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) juga menghijau 2,65 persen, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) naik 2,17 persen, dan PT PP Presisi Tbk (PPRE) menguat 0,93 persen.
Sementara, bursa masih melakukan penghentian sementara perdagangan (suspensi) PT Waskita Karya Tbk (WSKT) sejak 8 Mei 2023 seiring adanya penundaan pembayaran bunga ke-11 Obligasi Berkelanjutan IV Waskita Karya Tahap I Tahun 2020 (WSKT04CN1). (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.