MARKET NEWS

Bangun Pabrik Baru untuk Oksigen Medis, Surya Biru (SBMA) Siapkan Capex Rp30 Miliar

Kunthi Fahmar Sandy 17/02/2022 09:24 WIB

SBMA siap memberikan dukungan bagi rumah sakit-rumah sakit di pulau Kalimantan untuk penyediaan oksigen medis untuk keperluan pelayanan bagi para pasien Covid

Bangun Pabrik Baru untuk Oksigen Medis, Surya Biru (SBMA) Siapkan Capex Rp30 Miliar (FOTO:Dok Ist))

IDXChannel - PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) menegaskan akan mengoptimalkan layanannya untuk memenuhi kebutuhan gas khususnya jenis oksigen medis bagi rumah sakit rujukan Covid-19. 

Sebab akhir-akhir ini kasus positif Covid-19 varian Omicron melesat tinggi sehingga dibutuhkan kesiapan rumah sakit dari sisi pelayanan ataupun sarana prasarananya terutama oksigen medis. 

Direktur Operasional SBMA, Iwan Sanyoto, mengatakan bahwa perseroan terus siaga dengan tetap menjaga produksinya di tengah ancaman Covid-19 varian Omicron. 

Menurut data dari Satgas Covid-19, per 15 Februari 2022 kemarin angka penambahan kasus Covid-19 secara nasional sebesar 57.049 kasus. Sementara jumlah kasus aktif bertambah 30.168 kasus. Tingginya jumlah kasus Covid-19 ini membuat beberapa rumah sakit rujukan Covid-19 juga mengalami peningkatan Bed Occupancy Rate (BOR). 

Iwan mengaku prihatin dengan peningkatan jumlah pasien Covid-19 di beberapa rumah sakit. 

Untuk itu, SBMA siap memberikan dukungan bagi rumah sakit-rumah sakit di pulau Kalimantan untuk penyediaan oksigen medis untuk keperluan pelayanan bagi para pasien Covid-19. Seberapapun pasokan oksigen yang dibutuhkan rumah sakit, SBMA siap melayaninya. 

"Berkaca pada pengalaman saat gelombang kedua (kasus Covid-19) kemarin, kami mampu memproduksi 2.500 tabung per hari dengan catatan tabung tersedia," ujar Iwan dalam keterangannya, Kamis (17/2/2022). 

Diakui Iwan bahwa setiap kenaikan kasus Covid-19, permintaan oksigen medis di rumah sakit juga turut meningkat. Peningkatan permintaan ini turut memacu pendapatan perusahaan. Diketahui kontribusi dari pemenuhan gas untuk sektor kesehatan dan personal pada pendapatan perseroan tahun lalu mencapai 10 persen. 

Dijelaskan Iwan bahwa peningkatan permintaan oksigen medis juga terjadi di Kalimantan. Sebagai contoh beberapa rumah sakit yang meningkatkan ordernya berasal dari wilayah di Tanjung

Balikpapan, Samarinda, Bontang, Berau, Nunukan dan Tarakan. Rumah sakit yang ada di wilayah tersebut sempat terjadi krisis oksigen medis terutama saat varian Delta meningkat sangat drastis pada Juli - Agustus 2021 lalu. 

"Kalau untuk saat ini permintaan oxygen medical relatif masih normal namun kenaikannya terasa di hub kami yang di Bontang terutama untuk suplai ke RSPP Sangatta juga di Balikpapan," ulas Iwan. 

Dia berharap kasus Covid-19 di berbagai wilayah di Indonesia dapat segera turun kembali sehingga aktivitas industri dan bisnis secara nasional dapat kembali pulih. 

Pihaknya menjamin kebutuhan oksigen medis khususnya untuk di Pulau Kalimantan dapat terpenuhi. 

"Kami juga tetap siaga menghadapi varian Omicron. Belum lama ini kami diundang oleh pemerintah Kota Balikpapan bersama kepolisian daerah Kalimantan Timur  untuk membahas ketersediaan oksigen medis. Kami menjamin ketersediaan stok aman," lanjut Iwan. 

Demi mencukupi kebutuhan oksigen medis dan juga gas industri yang terus meningkat, SBMA berencana membangun pabrik baru dengan nilai capex (capital expenditure) sekitar Rp30 miliar. 

Dengan melakukan peningkatan kapasitas produksi diharapkan produksi perseroan termasuk produk oksigen medis bisa meningkat dari semula 2 juta liter per tahun menjadi 10 juta liter per tahun. 

SBMA juga siap memenuhi kebutuhan oksigen medis dari masyarakat dengan cara melayani isi ulang pada tabung oksigen yang dimiliki oleh masing-masing individu. 

"Jadi kami sistemnya seperti pengisian BBM di pom bensin. Pelanggan bawa tabung lalu ditunggu sebentar. Kami isi lalu dikembalikan ke pelanggan," pungkas dia. 

(SANDY)

SHARE