MARKET NEWS

Berikut Deretan Sentimen Pemberat IHSG hingga Kena Trading Halt

Dinar Fitra Maghiszha 18/03/2025 14:04 WIB

Sederet faktor dinilai menjadi sentimen pemberat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami tekanan pada hari ini, Selasa (18/3/2025).

Berikut Deretan Sentimen Pemberat IHSG hingga Kena Trading Halt. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Sederet faktor dinilai menjadi sentimen pemberat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami tekanan pada hari ini, Selasa (18/3/2025).

Pada penutupan sesi pertama, IHSG anjlok 6,12 persen ke 6.076,08. Trading halt pertama telah diberlakukan selama 30 menit untuk meredam volatilitas.

Beberapa saham perbankan terpantau menjadi salah satu pemberat (laggard) indeks, seperti BBCA, BBRI, hingga BMRI.

Pengamat Perbankan dan Praktisi Sistem Pembayaran Arianto Muditomo menilai penurunan tajam IHSG kali ini dipengaruhi oleh kombinasi berbagai faktor fundamental.

Salah satu penyebab utama adalah defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang semakin melebar akibat penerimaan pajak yang turun hingga 30 persen. Hal ini diyakini memicu kekhawatiran terhadap stabilitas fiskal, dan kepercayaan investor terhadap perekonomian domestik.

“Penurunan ini IHSG ini diperkirakan akibat kombinasi beberapa faktor utama, termasuk defisit APBN yang meningkat karena penerimaan pajak turun 30 persen,” kata Arianto kepada IDX Channel, Selasa (18/3/2025).

Selain itu, kata dia, aksi jual investor asing turut memperberat tekanan terhadap pasar saham.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sepanjang tahun 2025 hingga 14 Maret, terjadi net sell asing senilai Rp26,04 triliun. Sementara pekan lalu nilai jual asing di bursa saham menembus Rp3,69 triliun.

“Juga ada faktor kejatuhan saham berkapitalisasi besar seperti DCII yang anjlok 20 persen,” ujar dia.

Arianto menilai keluarnya dana asing dari pasar saham Indonesia mencerminkan kekhawatiran investor terhadap prospek pertumbuhan ekonomi nasional.

Sementara itu dari sisi eksternal, ketegangan geopolitik global serta kekhawatiran akan potensi resesi di Amerika Serikat (AS) turut memperburuk sentimen pasar. Sebab, ada kekhawatiran atas dampak tarif dagang dari AS.

“Asing repositioning posisinya di pasar modal emerging market, khawatir dampak perang tarif tapi memang kejatuhan paling dalam di pasar modal RI,” kata Ekonom BCA David Sumual kepada IDX Channel, Selasa (18/3/2025).

Menanggapi kondisi ini, BEI mengambil langkah trading halt sebagai upaya mitigasi risiko. Trading halt pertama dilakukan pada pada pukul 11:19:31 waktu JATS, selama 30 menit.

(Dhera Arizona)

SHARE