Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Imlek, Ini Sejumlah Sentimen Penggeraknya
Sejumlah sentimen masih menjadi motor penggerak bursa ekuitas di Asia, seperti menjelang kenaikan suku bunga di Amerika Serkat dan Inggris
IDXChannel - Bursa saham di kawasan Asia bergerak variatif pada perdagangan awal pekan, Senin pagi (31/1/2022).
Hingga pukul 10:12 WIB, Nikkei 225 Jepang (N225) naik 1,18% di 27.032, KOSPI Korea Selatan (KS11) libur, ditutup naik 1,87% di 2.663,34 dan Hang Seng Hong Kong (HSI) menguat 1,04% di 23.795.
Di Australia, ASX 200 (AXJO) tumbuh 0,03% di 6.990,50, Shanghai Composite China (SSEC) dan Taiwan Weighted (TWII) masih libur Imlek ditutup tertekan masing-masing -0,97% di 3.361,44 dan -0,15% DI 17.674.
Adapun Straits Times Singapura melejit 0,84% di 3.273,70, SET Thailand menguat 0,01% di 1.639,51, dan Indonesia Composite Index / IHSG tergelincir -0,13% di 6.636,80.
Sejumlah sentimen masih menjadi motor penggerak bursa ekuitas di Asia, seperti menjelang kenaikan suku bunga di Amerika Serkat dan Inggris, serta kenaikan harga komoditas yang turut menambah kekhawatiran pasar atas inflasi.
"Mulai Maret, kami memperkirakan The Fed akan mulai menaikkan suku bunga sebesar 25bp pada setiap pertemuan yang tersisa tahun ini dengan total tujuh kenaikan, dengan empat kenaikan lagi tahun depan," kata Ekonom BofA, Ethan Harris, dilansir Reuters, Senin (31/1/2022).
Sikap hawkish Federal Reserve sebelumnya telah membuat pasar obligasi di Amerika Serikat terdongkrak. Diketahui, yield obligasi AS untuk tenor 10-tahun melonjak 27 basis poin bulan ini menjadi 1,78%.
Hal ini membuat obligasi relatif lebih menarik dibandingkan dengan aset berisiko di pasar ekuitas khususnya saham.
Dari dataran China, pemerintah Beijing merilis data baru seputar aktivitas indusitr yang dilaporkan melambat pada Januari 2022 akibat kebangkitan kasus Covid-19 dan pembatasan mobilitas yang ketat memukul produksi dan permintaan.
Ketegangan atas konflik geopolitik Rusia - Ukraina juga masih menjadi duri bagi pasar dengan kekhawatiran berhentinya pasokan gas ke Eropa bagian barat.
Liburan Tahun Baru Imlek membuat indeks yang mengukur kinerja bursa Asia Pasifik di luar Jepang yakni MSCI naik 0,3%, namun dalam perdagangan yang masih terbatas.
(SANDY)