MARKET NEWS

Dari Kertas ke Digital, Begini Perkembangan Transaksi Saham di Pasar Modal

Desi Angriani 09/08/2023 14:45 WIB

Digitalisasi memiliki peranan penting dalam perjalanan lembar saham di pasar modal Indonesia.

Dari Kertas ke Digital, Begini Perkembangan Transaksi Saham di Pasar Modal (Foto: dok Tapkapital/ Xbes8996)

IDXChannel - Digitalisasi memiliki peranan penting dalam perjalanan lembar saham di pasar modal Indonesia. Berkat teknologi, transaksi saham tak lagi dilakukan secara manual.

Menilik 15-20 tahun yang lalu, perdagangan masih dicatat di papan bursa, saham dicetak dengan kertas serta komunikasi dilakukan dengan telepon. 

Bahkan, transaksi saat itu masih dilakukan secara tatap muka di lantai bursa. Investor harus menelepon sales/ broker untuk mengorder saham yang diinginkan.

Pada Capital Market Month 2023 atau #CMM2023, IDX Channel merangkum perkembangan lembar saham di pasar modal Indonesia. Sebelum Bursa Efek Jakarta berganti nama, lantai perdagangan dibuat secara bertingkat karena ruang untuk menampung aktivitas perdagangan saham masih sangat terbatas. 

Pada 22 Mei 1995, BEJ pertama kali meluncurkan Jakarta Automated Trading System (JATS), yakni sebuah platform yang mampu menjalankan sistem transaksi secara elektronik dan otomatis.

Setelah penggabungan BES ke dalam BEJ menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI), penerapan teknologi tetap menjadi salah satu fokus Bursa. Di mana investor tidak perlu merasa kesulitan karena transaksi saham dapat dilakukan secara online kapan saja dan di mana saja dengan menggunakan ponsel. 

Seiring berjalannya waktu, transaksi saham pun semakin  terasa begitu mudah seperti belanja online karena prosesnya digital, mulai dari pembukaan rekening saham hingga proses pembelian saham.

Kemudian pada 21 Juli 2022, BEJ pernah mengimplementasikan perdagangan tanpa warkat (scripless trading) 21 Juli 2000. Dua tahun setelahnya, bursa efek mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh alias remote trading tepatnya 28 Maret 2022.

Inovasi berikutnya dilanjutkan dengan penyelesaian transaksi T+4 menjadi T+3 9 September 2022. Lalu munculah kontrak opsi saham pada 6 Oktober 2004.

BEI luncurkan papan pencatatan baru  (Foto: MNC Media)

Dengan terus mengedepankan teknologi digitalisasi, BEI sejak 2018 menggunakan fasilitas JATS NEXT-G sebagai mekanisme sistem perdagangan efek. 

Saat ini, JATS NEXT-G menggunakan sistem perdagangan X-stream INET yang telah diimplementasikan di bursa-bursa negara-negara maju.

Untuk meningkatkan efisiensi performa, pusat data perdagangan efek (data center) dipindahkan dari gedung perkantoran ke gedung khusus data center.

"Peran digitalisasi di bursa efek mencakup area perdagangan, pengawasan, pencatatan, pemeriksaan dan pembinaan Anggota Bursa, hingga kegiatan sosialisasi dan internal Perseroan," tulis informasi dalam laman BEI, Rabu (9/8/2023).

(DES)

SHARE