MARKET NEWS

Evergrande Akhirnya Buka Suara, Investor Mulai Tenang

Dinar Fitra Maghiszha 22/09/2021 11:20 WIB

Perusahaan properti raksasa asal China, Evergrande akihirnya buka suara atas potensi gagal bayar utang perusahaan tersebut senilai Rp4.000 triliun.

Evergrande Akhirnya Buka Suara, Investor Mulai Tenang (Foto/Instagram @pandaily)

IDXChannel - Perusahaan properti raksasa asal China, Evergrande akihirnya buka suara atas potensi gagal bayar utang perusahaan tersebut senilai Rp4.000 triliun yang membuat gejolak pasar di berbagai negara.

Evergrande Group mengatakan, pihaknya akan melakukan pembayaran kupon obligasi dalam negeri yang jatuh tempo pada 23 September 2021 mendatang.

Kabar terbaru ini meredakan gejolak pasar yang sempat gelisah mengingat risiko gagal bayar perusahaan yang dimungkinkan dapat mempengaruhi sistem keuangan global.

Menyusul kabar tersebut, sejumlah instrumen investasi berjangka (futures) AS, Yuan, dan Dolar Australia menguat, sementara aset safe-haven seperti Yen dan Treasury AS tergelincir.

Hengda Real Estate Group nama lain Evergrande, mengatakan dalam sebuah pernyataan bakal membayar kupon obligasi dalam negeri tepat waktu, sebesar 5,8 persen atau mencapai CNY 232 juta / Rp512 miliar, yang memiliki tenor hingga 2025.

Seperti diketahui, perdagangan obligasi Evergrande sempat dihentikan sejak 16 September 2021, saat korporasi tersebut mengajukan penangguhan perdagangan di pasar reguler untuk beberapa hari ke depan. Secara teknis, perdagangan tetap dilanjutkan, tetapi hanya melalui transaksi negosiasi, untuk meredam volatilitas.

Evergrande memiliki keterkaitan dengan ekonomi China, mengingat aset dan jangkauannya yang luas baik di pasar domestik maupun mancanegara, sehingga kekhawatiran terhadapnya merebak belakangan ini.

Pembayaran pekan ini masih sebagian dari jumlah tanggungan yang musti dibayar Evergrande. Bloomberg mencatat hingga akhir tahun, korporasi wajib membayar kupon bunga sebesar US$669 juta.

"Ada sedikit kekhawatiran atas kemungkinan dampak ke luar," tulis analis Bespoke dalam catatannya, dilansir Reuters, Rabu (22/9/2021).

Jika perusahaan sampai gagal bayar, sejumlah analis memproyeksikan ada 4 kemungkinan atas nasib Evergrande yakni: (1) bangkrut, (2) berhenti sementara, (3) buy-out (pelepasan aset yang dimiliki/pengambilalihan), atau (4) bailout (ditalangi oleh pemerintah). (RAMA)

SHARE