MARKET NEWS

Harga Batu Bara Tinggi, Astrindo Nusantara (BIPI) Akuisisi PTT Mining Limited

Cahya Puteri Abdi Rabbi 17/02/2023 12:27 WIB

PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) resmi mengakuisisi PTT Mining Limited (PTTML) Hongkong yang memiliki tiga konsensi tambang batu bara.

Harga Batu Bara Tinggi, Astrindo Nusantara (BIPI) Akuisisi PTT Mining Limited. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) resmi mengakuisisi PTT Mining Limited (PTTML) Hongkong. Saat ini PTTML memiliki tiga konsesi tambang batu bara di Indonesia yang berlokasi di Kalimantan, yakni Jembayan, Sebuku dan Penajam.

Direktur Utama BIPI, Ray Anthony Gerungan mengatakan akuisisi yang dilakukan akan semakin memperkuat kinerja keuangan perseroan. Apalagi harga batu bara acuan (HBA) yang saat ini masih tinggi di level USD277,05 per ton.

“Akuisisi ini adalah langkah besar bagi kami dan akan menjadi pendorong utama untuk mencapai tujuan dekarbonisasi, membangun hilirisasi fasilitas pengolahan batu bara yang dapat menurunkan emisi karbon saat ini,” kata Ray dalam keterangan resminya, Rabu (15/2/2023).

Ray menjelaskan, konsesi Jembayan merupakan satu-satunya aset penghasil batu bara saat ini dan memiliki 71 juta ton cadangan batu bara, serta 93 juta ton sumber daya batu bara. Tambang ini menghasilkan batu bara berkualitas tinggi dengan rata-rata nilai kalori 5.500 Kcal per kilogram, juga produksi tahunan rata-rata secara historis sebesar 6 juta ton per tahun.

“Selain itu, Jembayan diproyeksikan akan melanjutkan produksi stabil sebesar 6 juta ton tahun ini, serta menjadi kontributor pendapatan utama bagi perseroan,” imbuh dia.

Sementara itu, Direktur BIPI Michael Wong mengungkapkan bahwa dampak langsung dari akuisisi PTTML terhadap kinerja keuangan perseroan sangat luar biasa. Ia menyebut, kinerja keuangan di tahun 2023 akan meningkat tajam seiring dengan selesainya proses akuisisi PTTML.

“Kami berharap bahwa kinerja PTTML di 2023 dapat stabil dan bahkan meningkat, mengingat harga batu bara masih lebih tinggi dari 2022,” kata Michael.

Ia meyakini, dengan neraca dan arus kas yang lebih baik, prospek fundamental BIPI telah berubah menjadi perusahaan yang lebih menarik dan kuat secara finansial, bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan.

(FRI)

SHARE