sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Laba Astrindo Nusantara (BIPI) Susut Jadi Rp161,27 M hingga Kuartal III-2022

Market news editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
09/12/2022 04:53 WIB
PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) mencatatkan penurunan laba bersih sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2022. 
Laba Astrindo Nusantara (BIPI) Susut Jadi Rp161,27 M hingga Kuartal III-2022 (Dok.MNC)
Laba Astrindo Nusantara (BIPI) Susut Jadi Rp161,27 M hingga Kuartal III-2022 (Dok.MNC)

IDXChannel - PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) mencatatkan penurunan laba bersih sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2022. 

Emiten yang bergerak di bidang infrastruktur energi ini mengantongi laba USD10,32 juta atau Rp161,27 miliar, susut dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD13,43 juta.

Sejalan dengan penurunan laba, pendapatan perseroan per September 2022 juga turun 20,96% menjadi USD34,98 juta atau Rp546,62 miliar, dari sebelumnya sebesar USD44,25 juta.

Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan segmen sewa pelabuhan tercatat sebesar USD31,09 juta atau Rp485,88 miliar. Selanjutnya, pendapatan sewa crusher sebesar USD2,14 juta atau Rp3,46 miliar, segmen CPP dan OLC sebesar USD1,72 juta atau Rp26,99 miliar, dan jasa konsultasi mencatatkan pendapatan sebesar USD18 ribu atau Rp281,26 juta.

Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan BIPI tercatat sebesar USD12,26 juta atau Rp191,71 miliar, serta beban umum dan administrasi tercatat sebesar USD4,09 juta atau Rp63,99 miliar.

Total nilai aset BIPI hingga akhir September 2022 tercatat sebesar USD1,13 miliar atau Rp17,77 triliun, tumbuh 19,28% dari posisi akhir tahun lalu yang sebesar USD953,52 juta. Adapun, liabilitas perseroan sebesar USD596,91 juta dan ekuitas sebesar USD540,44 juta.

Pada 18 November 2022, BIPI berhasil mengantongi restu para pemegang saham terkait rencana strategis perseroan untuk merampungkan akuisisi PTT Mining Limited (PTTML). Sebagai informasi, BIPI mengumumkan telah mengakuisisi PTT Mining Ltd Hongkong senilai USD471 juta atau setara Rp 6,97 triliun pada awal Agustus lalu.

Para pemegang saham menyetujui dan mendukung perseroan untuk memaksimalkan kinerja melalui rencana pendanaan dari investor atau institusi keuangan. Hal tersebut diyakini dapat meningkatkan nilai dan likuiditas perseroan yang akan berdampak positif pada kinerja perseroan.

Ke depan, BIPI akan tetap berfokus pada pengelolaan aset-aset miliknya agar dapat beroperasi secara efektif dan efisien. Bersamaan dengan itu, perseroan juga tetap mengkaji peluang ekspansi lokasi penambangan untuk dapat memanfaatkan momentum tren kenaikan harga batu bara.  

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement