Harga Energi Terus Meroket, Perusahaan Pemasok di Inggris Bertumbangan
sejak awal krisis energi terjadi, ada sedikitnya 30 perusahaan pemasok energi yang gulung tikar.
IDXChannel - Pasokan energi dunia yang semakin terbatas membuat kenaikan harga menjadi hal yang tak terelakkan lagi. Hal ini berimbas pada kinerja perusahaan pemasok, lantaran pemasukan yang didapat dari transaksi sebelumnya tidak lagi cukup untuk menutup besaran harga yang baru.
Kondisi ini benar-benar membuat perusahaan energi kalang kabut. Di Inggris, misalnya, sejak awal krisis energi terjadi, ada sedikitnya 30 perusahaan pemasok energi yang gulung tikar. Kondisi ini menurut para analis menimbulkan kerugian secara industri lebih dari £4 Miliar.
Mencoba mengantisipasi risiko ini semakin merebak, Bank Sentral Inggris (Bank of England/BoE) bersama Kementerian Keuangan sepakat bakal mengucurkan skema pembiayaan sebesar £40 Miliar bagi perusahaan energi untuk menghadapi lonjakan harga energi di pasar.
"Saya mengumumkan hari ini bahwa bersama Bank of England, kami akan membuat skema baru senilai hingga £40 miliar untuk memastikan bahwa perusahaan yang beroperasi di pasar energi grosir memiliki likuiditas yang cukup, yang mereka butuhkan untuk mengelola volatilitas harga," ujar Perdana Menteri Inggris, Liz Truss, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (8/9/2022).
Dengan skema bantuan ini, Pemerintah Inggris berharap dapat mengintervensi pasar energi agar lebih stabil. Intervensi dianggap dibutuhkan lantaran para pemasok energi di seluruh Eropa kini tengah berjuang menghadapi tekanan harga gas yang tinggi.
Tekanan ini menjadi yang utama, selain tekanan lain yang datang dari gejolak politik seiring invasi Rusia ke Ukraina, dan juga pemotongan pasokan gas ke Eropa yang dilakukan oleh Rusia.
Dana bailout ini diumumkan oleh Liz Truss bersamaan dengan penangguhan batas harga energi, untuk membekukan tagihan energi rumah tangga selama dua tahun. Pemerintah juga menjanjikan dukungan setara selama enam bulan untuk bisnis.
Melansir dari The Guardian, Kamis (8/9/2022), Kemterian Keuangan Inggris mengatakan bahwa skema bantuan merupakan upaya terakhir yang dapat dilakukan. Bantuan ini hanya tersedia bagi perusahaan yang terbukti dalam kondisi keuangan yang sehat. Untuk mendapatkan fasilitas itu, perusahaan harus mendaftar dengan melengkapi segala 'persyaratan yang lebih luas'. (TSA)
Penulis: Ribka Christiana