IDXChannel - Pemerintah Inggris baru saja meresmikan Liz Truss sebagai Perdana Menterinya yang baru, menggantikan Boris Johnson yang telah mengundurkan diri pada Juli 2022 lalu.
Memulai tugasnya sejak Selasa (6/8/2022), Truss sudah harus mendapati kenyataan ketidaksepakatan yang ada dalam jajaran kabinetnya. Hal itu terkait ide Truss untuk meningkatkan produksi gas di Inggris demi menurunkan harga energi.
Untuk mewujudkannya, Truss kini diketahui tengah mendorong produsen gas dan minyak di Laut Utara untuk mengestrak lebih banyak dan mempercepat perizinan ladang yang baru.
Namun, alih-alih mendukung Sang Pemimpin Baru, pimpinan Komite Perubahan Iklim dan Komisi Infrastruktur Nasional Inggris, yaitu Lord Deben dan Sir John Armitt justru menyatakan penolakannya.
Kedua penasihat itu bahkan menyampaikan teguran resmi kepada Truss, sembari meyakinkan Truss bahwa langkah meningkatkan produksi gas tidak akan bisa menyelesaikan masalah krisis energi yang terjadi.