Harga Minyak Kena Imbas Profit Taking, Analis Prediksi Reli Tetap Berlanjut
Harga minyak mentah dunia atau crude oil merosot pada perdagangan Rabu siang (26/1) menyusul aksi profit taking investor.
IDXChnanel - Harga minyak mentah dunia atau crude oil merosot pada perdagangan Rabu siang (26/1) menyusul aksi profit taking investor atas penguatan yang terjadi beberapa hari terakhir.
Kekhawatiran atas pasokan yang ketat masih membayangi investor komoditas ini, terutama menjelang pengumuman hasil rapat komite terbuka Federal Reserve.
Hingga pukul 12:34 WIB, minyak mentah berjangka Brent turun -0,38%, di USD86,85 per barel, setelah melonjak 2,2% di sesi sebelumnya.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun -0,44%, menjadi USD85,29 per barel, setelah naik 2,8% pada hari Selasa kemarin (25/1).
"Koreksi harga mulai muncul karena investor ingin menyesuaikan posisi mereka menjelang pertemuan Fed," kata Analis Nissan Securities, Hiroyuki Kikukawa, dilansir Reuters, Rabu (26/1/2022).
Hiroyuki mencermati pelemahan harga minyak terbatas dengan latar belakang masih ada ketegangan antara Rusia dan Ukraina, serta ancaman terhadap infrastruktur di Uni Emirat Arab atas serangan gerakan Houthi.
Menurutnya, harga minyak akan melanjutkan relinya setelah ada pengumuman hasil rapat FOMC The Fed.
Seperti diketahui, harga minyak telah mencapai level tertingginya selama tujuh tahun terakhir pada pekan lalu di tengah kekhawatiran pasokan menyusul ketegangan Ukraina-Rusia dan konflik di Yaman.
Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Selasa lalu (25/1) bahwa dia akan mempertimbangkan sanksi pribadi terhadap Presiden Vladimir Putin jika Rusia menginvasi Ukraina. Di lain hal, sejumlah pemimpin Barat yang tergabung dalam grup NATO mulai meningkatkan persiapan militer dan membuat rencana untuk melindungi Eropa.
Di Timur Tengah, gerakan Houthi dari Yaman yang bersekutu dengan Iran meluncurkan serangan rudal pada Senin lalu (24/1) di pangkalan UEA yang menampung militer AS. Serangan itu digagalkan oleh sistem pertahanan di sana.
(NDA)