MARKET NEWS

Harga Saham Mitratel (MTEL) Masih Tertekan, Erick: Akan Membaik

Suparjo Ramalan 03/12/2021 10:11 WIB

Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) masih tertekan, berikut komentar Erick Thohir.

Harga Saham Mitratel (MTEL) Masih Tertekan, Erick: Akan Membaik (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Menteri BUMN Erick Thohir mengakui harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) masih mengalami tekanan berarti sejak perseroan melakukan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada November 2021 lalu. 

Meski begitu, Erick optimis bila harga saham anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, itu akan membaik ke depan.  

"Kalau kita lihat di 2021, ini ada Mitratel yang sudah terjadi (IPO) dan memang hari ini masih mendapat tekanan, tapi kita konfiden akan terus melakukan perbaikan," ujar Erick, dikutip Jumat (3/11/2021).

Untuk memacu bisnis emiten pelat merah itu, Kementerian BUMN memfasilitasi kerja sama antara Mitratel dan Kementerian Komunikasi dan Informasi agar menyediakan layanan provider di sejumlah daerah yang belum tersentuh internet. 

"Mitratel sendiri dalam go publik, selain memperkuat keuangan, tetapi kita lihat kita terus memperkuat kerja sama dengan Kementerian Kominfo untuk menjangkau daerah-daerah yang belum mendapatkan wifi atau belum mendapatkan akses daripada digital," katanya. 

Emiten dengan kode saham MTEL ini telah melepaskan saham ke publik sebanyak 23.493.524.800 atau setara saham publik lebih dari 28 persen. Anak usaha BUMN itu pun meraih dana publik sebesar Rp18,8 triliun. 

Saat ini, Mitratel memiliki 28.030 menara yang tersebar di Pulau Jawa sebanyak 11.963 menara atau 43 persen dari portofolio dengan tenancy ratio 1,64x. Sementara itu, sebanyak 16.067 menara atau 57 persen berada di luar Pulau Jawa dengan tenancy ratio 1,39x.

"Kalau kita lihat dari impactnya untuk Telkomnya sendiri, Alhamdulillah. Dengan perubahan strategi daripada Telkom yang sekarang lebih kepada B2B, dimana Telkom lebih memperkuat infrastruktur seperti fiber optic, tower, data center, cloud, yang memang ke depan sangat diperlukan sebagai ketahanan kepada digital nasional," ungkap Erick. 

(IND) 

SHARE