MARKET NEWS

Hingga 28 Juni 2024, Akumulasi Transaksi Bursa Karbon Mencapai Rp36,79 Miliar

Kunthi Fahmar Sandy 09/07/2024 06:55 WIB

Adapun akumulasi nilai sebesar Rp36,79 miliar, dengan rincian nilai transaksi 26,85 persen di Pasar Reguler, 22,87 persen di Pasar Negosiasi.

Hingga 28 Juni 2024, Akumulasi Transaksi Bursa Karbon Mencapai Rp36,79 Miliar (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengungkapkan, sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 28 Juni 2024, tercatat 67 pengguna jasa yang mendapatkan izin dengan total volume sebesar 608.740 tCO2e.

"Adapun akumulasi nilai sebesar Rp36,79 miliar, dengan rincian nilai transaksi 26,85 persen di Pasar Reguler, 22,87 persen di Pasar Negosiasi, 50,23 persen di Pasar Lelang, dan 0,05 persen di marketplace," kata Inarno dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK di Jakarta, Senin (8/7/2024).

Ke depan, potensi Bursa Karbon masih sangat besar mempertimbangkan terdapat 3.834 pendaftar yang tercatat di Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI) dan tingginya potensi unit karbon yang dapat ditawarkan.

OJK dan BEI juga terus mendorong pelaku usaha untuk memanfaatkan bursa karbon sebagai salah satu upaya mendukung bisnis lebih bersih dan berkelanjutan.

Besarnya potensi ekonomi bursa karbon atau IDX Carbon dinilai sangat prospektif. Sehingga, menjadi peluang bagi pelaku usaha di masa transisi energi yang salah satunya dilakukan dengan pengurangan emisi karbon.

Seperti diketahui, Bursa Karbon ini dapat mendorong perusahaan untuk menerapkan praktik bisnis yang lebih ramah lingkungan dengan melakukan perdagangan Bursa Karbon. 

IDX Carbon mendorong perusahaan yang mengurangi emisi gas rumah kaca dapat menghasilkan surplus izin atau kredit karbon yang dapat dijual sehingga meningkatkan profitabilitas.

(SAN)

SHARE