MARKET NEWS

Imbas Vaksinasi Gotong Royong, Saham PRDA Meroket 90,22% dalam Sepekan

Dinar Fitra Maghiszha 11/07/2021 14:17 WIB

PT. Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) mengalami kenaikan yang cukup fantastis pada pekan terakhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia, 5-9 Juli 2021.

Imbas Vaksinasi Gotong Royong, Saham PRDA Meroket 90,22% dalam Sepekan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT. Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) mengalami kenaikan yang cukup fantastis pada pekan terakhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia, 5-9 Juli 2021.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) sepekan terakhir menunjukkan emiten kesehatan itu melonjak 90,22% ditutup di level Rp8750 dibandingkan minggu lalu yang berada di harga Rp4600.

Salah satu sentimen kenaikan saham adalah keikutsertaan Prodia sebagai faskes dalam program vaksinasi gotong royong di sejumlah daerah di Indonesia.

Selama PPKM Darurat, PRDA mencatatkan kenaikan jumlah permintaan layanan Home Service sekitar 2-3 kali lipat. Selain itu, permintaan tes esoteric juga meningkat 2 kali lipat per 7 Juli 2021 ditambah pemesanan tes kesehatan melalui Prodia Mobile ikut meningkat 3 kali lipat.

Pada kuartal I 2021, jumlah kunjungan ke Prodia meningkat mencapai 833.260 dengan pemeriksaan mencapai 4,2 juta.

Selain itu, jumlah permintaan tes esoterik juga melonjak 279,7% menjadi 516.711 tes. Perusahaan berhasil membukukan rasio lancar sebesar 686,8% dan rasio cepat sebesar 661,0%. Angka tersebut mencerminkan keuangan Prodia yang semakin menguat.

Melalui surat keterangan resmi perseroan kepada BEI, Rabu (7/7/2021), perseroan mengatakan tidak mengetahui informasi dan fakta material atas lonjakan harga saham.

Sebagai informasi, terdapat 56 cabang Prodia dari Aceh sampai Papua yang disiapkan untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi gotong royong dengan mengacu pada standar pelayanan dan dan prosedur operasional perusahaan.

"Sebagai wujud komitmen Prodia dalam mendukung pemerintah dalam memperbesar cakupan vaksinasi Covid-19 di Indonesia, kami siap bermitra dengan badan usaha baik swasta maupun BUMN untuk layanan vaksinasi gotong-royong di fasilitas layanan kesehatan Prodia," kata Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty, Jumat (9/7/2021).

Listing perdanaa pada 2016 di harga Rp6500, PT Prodia Utama masih menjadi pemegang saham pengendali sebesar 57%. Kemudian sisanya yaitu Bio Majesty Pte. Ltd. (18%), dan masyarakat (25%).

Pada hari terakhir perdagangan pekan ini, Jumat (9/7), PRDA ditutup menguat 19,86% di level 8750 dengan volume perdagangan mencapai 19,23 juta lembar saham. Laboratorium klinik yang pada mulanya didirikan pertama kali di Solo pada 7 Mei 1973 ini punya kapitalisasi pasar mencapai Rp8,20 triliun. (SNP)

SHARE