Jelang Pertemuan The Fed, Rupiah Tertekan ke Rp14.355 per Dolar AS
Berdasarkan pantauan di pasar spot Bloomberg hingga pukul 09:27 WIB, rupiah turun 20 poin atau -0,14% di harga Rp14.355 per 1 dolar AS.
IDXChannel - Nilai mata uang rupiah hari ini teroreksi terhadap dolar Amerika Serikat pada Selasa pagi (25/1/2022).
Berdasarkan pantauan di pasar spot Bloomberg hingga pukul 09:27 WIB, rupiah turun 20 poin atau -0,14% di harga Rp14.355 per 1 dolar AS.
Pasar uang di kawasan Asia Pasifik sebagian besar bergerak menurun atas Dolar, seperti Yuan China turun -0,01% di 6,3312, Yen Jepang naik 0,13% di 113,78, dan Baht Thailand stagnan 0,00% di 33,000. Dolar Hong Kong tak bergerak 0,00% di 7,7861, dan Dolar Australia menguat 0,13% di 0,7150.
Adapun Won Korea Selatan anjlok -0,18% di 1.197,85, Ringgit Malaysia tertekan -0,02% di 4,1880, dan Dolar Singapura naik 0,16% di 1,3446. Peso Filipina tertekan -0,15% di 51,357, dan Dolar Taiwan melemah -0,09% di 27,707.
Indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap sekeranjang mata uang pagi ini unggul tipis 0,06% menjadi 95,97. Aset safe-haven tersebut masih stabil dalam kenaikannya mendekati titik tertinggi dua pekan terakhir.
Pasar masih menunggu pertemuan Federal Reserve dan mencermati dampak ketegangan geopolitik di Ukraina. The Fed akan memulai pertemuan dalam FOMC selama dua hari 25 - 26 Januari 2022. Agenda ini dapat memberi petunjuk tentang waktu dan seberapa cepat bank sentral AS tersebut akan mengerek suku bunga,.
"Sentimennya ada di The Fed yang berpotensi menindaklanjuti kenaikan suku bunga pada Maret dan sebelum pertemuan Juni - bahkan pada awal April," kata Analis Forex National Australia Bank, Ray Attrill, dilansir Reuters, Selasa (25/1/2022).
Sebelumnya, sebagian besar pasar global mengabaikan pengerahan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina. Namun, ketegangan meningkat akhir-akhir ini saat negara-negara dalam NATO mengatakan pihaknya akan menempatkan pasukan dalam keadaan siaga dan memperkuat Eropa timur dengan lebih banyak kapal dan jet tempur.
(SANDY)