IDXChannel - Mata uang rupiah hari ini mengalami penguatan tipis sebesae 4 poin pada penutupan perdagangan, Jumat (21/1/2022). Berkat tambahan tersebut, rupiah bergerak ke level Rp14.336 lebih baik dibandingkan penutupan sebelumnya di level Rp14.340.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar turun pada Jumat karena Kekhawatiran bahwa inflasi akan tetap tinggi dan bahwa Federal Reserve AS akan memperketat kebijakan moneternya memperburuk sentimen investor, mendorong kenaikan safe-haven yen Jepang vis-a-vis dolar Australia yang lebih berisiko.
"Mata uang AS mengambil nafas dari kenaikan baru-baru ini karena reli dalam imbal hasil Treasury AS mendingin. Namun, itu masih menuju minggu terbaik dalam dua bulan," ujar Ibrahim dalam risetnya, Jumat (21/1/2022).
Sementara saham AS mengalami aksi jual tajam semalam di jam-jam terakhir perdagangan, sementara rekan-rekan Asia turun pada hari Jumat. Imbal hasil Treasury AS mundur dari tertinggi multi-tahun. Namun, imbal hasil AS naik, didorong oleh ekspektasi pasar bahwa Fed akan mengetatkan kebijakan moneter lebih cepat dari yang diantisipasi.
Dana Fed berjangka telah sepenuhnya memperhitungkan kenaikan suku bunga pada Maret 2022 dan total empat kenaikan dalam setahun. The Fed akan mengadakan pertemuan kebijakan dua hari untuk menjatuhkan keputusan kebijakan mulai Selasa. Investor akan mencari petunjuk tentang jadwal Fed untuk kenaikan suku bunga dan pengurangan aset.