Kaleidoskop 2022: Deretan Emiten dengan Dividen Jumbo, dari SCPI hingga ITMG Cs
Selama 2022, sejumlah emiten membagikan dividen jumbo termasuk Organon Pharma Indonesia(SCPI) hingga Mitrabara Adiperdana (MBAP).
IDXChannel – Sepanjang 2022 terdapat sejumlah emiten yang membagikan dividen jumbo, di antaranya yaitu PT Organon Pharma Indonesia Tbk (SCPI) hingga PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP).
Menurut data keterbukaan informasi, SCPI menjadi emiten dengan angka dividen yang terbesar di bursa.
Adapun, dividen interim yang dibagikan emiten tersebut untuk tahun buku 2022 mencapai Rp45.000/saham.
Melansir dari keterbukaan informasi, pembagian dividen tersebut berdasarkan laba bersih yang diperoleh emiten di 9 bulan 2022, yakni sebesar Rp199,95 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan emiten, SCPI mencatatkan laba bersih yang meningkat hingga 97,98 persen secara year on year (yoy) di periode ini. Sedangkan laba bersih yang dibukukan pada 9 bulan 2021 mencapai Rp100,99 miliar.
Selain itu, SCPI juga memperoleh pendapatan bersih yang meningkat sebesar 7,94 persen menjadi Rp1,74 triliun selama 9 bulan 2022.
Informasi saja, SCPI merupakan emiten yang bergerak di bidang pengembangan dan pengolahan produk farmasi untuk konsumsi manusia dan hewan.
Hanya saja, bursa masih melakukan penghentian perdagangan (suspensi) saham SCPI hingga saat ini, yang pertama kali dilakukan di awal 2013.
Adapun perusahaan tersebut dahulu bernama PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk yang merupakan anggota dari badan usaha milik Merck & Co, Amerika Serikat.
Emiten selanjutnya yang memiliki dividen jumbo yaitu PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Adapun keterbukaan informasi menyampaikan, dividen yang dibayarkan ITMG pada sebesar USD atau Rp4.128/saham.
Keterbukaan informasi juga menyebutkan, dasar dari pembagian dividen tersebut adalah laba bersih yang mencapai USD460,82 juta atau senilai Rp7,19 triliun dengan asumsi kurs Rp15.606/USD.
Emiten tambang batu bara ini juga memperoleh saldo laba ditahan yang Tidak Dibatasi Penggunaannya sebesar USD1,06 miliar (Rp16,61 triliun) serta total ekuitas yang mencapai USD1,48 miliar (Rp23,13 triliun).
Informasi saja, ITMG masuk dalam indeks IDX High Dividend 20 yang merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari 20 saham yang konsisten membagikan dividen tunai dalam 3 tahun terakhir.
Selain itu, emiten lainnya yang turut membayarkan dividen jumbo yang jumlahnya lebih dari Rp1.000/saham pada tahun 2022 adalah PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP).
Melansir data keterbukaan informasi, emiten rokok GGRM membayarkan dividennya sebesar Rp2.250/saham.Sedangkan dividen yang dibayarkan oleh emiten batu bara MBAP sebesar Rp1.030/saham.
Adapun dasar pembagian dividen GGRM adalah laba bersih yang mencapai Rp5,60 triliun. Sedangkan saldo laba Ditahan yang Tidak Dibatasi Penggunaannya sebesar Rp58,10 triliun dan total ekuitas sebesar Rp59,29 triliun.
Selain emiten-emiten tersebut, terdapat sejumlah emiten yang juga masuk dalam indeks IDX High Dividend 20 seperti yang telah disinggung di atas.
Emiten tersebut adalah PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA),PT United Tractors Tbk (UNTR), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA). (Lihat tabel di bawah ini.)
Menurut keterbukaan informasi, HEXA dan UNTR membayarkan dividennya masing-masing sebesar Rp780,30/saham dan Rp818/saham.
Selain itu, emiten dalam indeks IDX High Dividend 20 lainnya, yaitu PTBA membayarkan dividennya sebesar Rp688,51/saham.
Sementara emiten lainnya yang tergolong dalam emiten dengan dividen jumbo di tahun 2022 adalah PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR), PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI), dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF).
Melansir data keterbukaan informasi, dividen yang dibayarkan LPGI untuk periode tahun buku 2021 mencapai Rp666,67/saham. Sementara INDR membayarkan dividennya sebesar Rp940/saham untuk periode tahun buku 2021.
Terakhir, yaitu ADMF yang juga membayarkan dividennya sebesar Rp607/saham untuk periode tahun buku 2021.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.