Listing Besok, IPO Graha Mitra (RELF) Kelebihan Permintaan 6,28 Kali
Initial public offering (IPO) PT Graha Mitra Asia Tbk atau Relife Asia tercatat kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga 6,28 kali.
IDXChannel - Gelaran penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) PT Graha Mitra Asia Tbk atau Relife Asia mendapat sambutan baik. Hal ini terlihat dari kelebihan permintaan atau oversubscribed yang dicatatkan perseroan hingga 6,28 kali dari 1,2 miliar saham yang ditawarkan.
Direktur Utama Relife Asia, Ivan Darmanto mengatakan, hal ini merupakan suatu bentuk kepercayaan dan optimisme bagi manajemen untuk terus mengejar performa pertumbuhan perseroan yang tinggi.
“Kami berterima kasih dengan antusiasme investor yang luar biasa ini. Kami sangat bangga dengan pencapaian ini hingga bisa dipercaya oleh banyak investor,” kata Ivan dalam keterangan resminya, Rabu (21/6/2023).
Hingga akhir 2023, perseroan menargetkan pencapaian penjualan dapat mencapai Rp72 miliar. Seiring dengan strategi ekspansi yang dijalankan manajemen, pada 2024, perseroan menargetkan penjualan mencapai Rp128 miliar dengan tetap menjaga tingkat profitabilitas yang baik.
“Dengan IPO, kami ingin terus bisa mengembangkan perseroan menjadi lebih baik lagi sehingga kepercayaan investor tetap terjaga dengan baik,” imbuh Ivan.
Sebagai informasi, Relife Asia akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 22 Juni 2023 dengan kode RELF. Perseroan menunjuk PT UOB Kay Hian selaku lead underwriter.
Sebelum IPO pemegang saham mayoritas adalah PT Relife Property dengan kepemilikan 24,59%, Achmad Machlus Sadat sebesar 21,88%, Ghofar Rozaq Nazila sebesar 13,63%, PT Nusa Perkasa International sebesar 13,32%, PT Relife Realty Indonesia dan PT Patraland Mulia Jaya berjumlah sama sebanyak 11,93%, dan PT Asia Intrainvesta sebanyak 2,72%.
Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham ini, sebagian besar akan digunakan oleh perseroan untuk melakukan akuisisi lahan yang langsung dikerjakan sebagai proyek baru perseroan.
Sebesar Rp56 miliar atau sekitar 51,85% akan digunakan untuk membeli tanah seluas 4 hektare yang berlokasi di Semplak Barat, Kemang, Bogor. Tanah tersebut akan dibangun menjadi hunian dengan jumlah sekitar 300 rumah.
Sebesar Rp27,5 miliar atau 25,46% dari keseluruhan dana akan digunakan untuk membeli tanah seluas 2.750 meter persegi di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Nantinya tanah tersebut akan dikembangkan sebagai proyek real estate Greenland Jagakarsa.
Selain untuk akuisisi lahan, sebanyak 22,69% atau sebesar Rp24,5 miliar akan dialokasikan untuk modal kerja untuk pembangunan infrastruktur, fasilitas sosial, fasilitas umum dan operasional perseroan.
(FAY)