Melejit Ratusan Persen, Saham PACK dan Waran PACK-W Dikunci Bursa
Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK) dan Waran Seri I PACK (PACK-W).
IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK) dan Waran Seri I PACK (PACK-W) pada hari ini, Kamis (12/12/2024).
Suspensi dilakukan Bursa dalam rangka melindungi investor karena telah terjadi lonjakan harga kumulatif pada saham PACK.
"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PACK, BEI memandang perlu melakukan penghentian sementara perdagangan saham PACK di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, serta Waran Seri I PACK (PACK-W) di Seluruh Pasar mulai sesi I pada 12 Desember 2024 sampai dengan pengumuman Bursa lebih lanjut," tulis pengumuman BEI, Rabu (11/12).
Saham PACK ditutup melompat 9,91 persen ke Rp466 pada perdagangan Rabu kemarin. Dalam sepekan, saham emiten pembungkus plastik tersebut sudah melesat 45,62 persen dalam sepekan dan melejit 301,72 persen dalam sebulan.
Bursa mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memerhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan.
Sebagai informasi, PACK baru-baru ini mengumumkan rencana perubahan kegiatan usaha dari yang awalnya pembungkus plastik menjadi tambang nikel. Keputusan perubahan drastis tersebut dilakukan untuk menyesuaikan dengan bisnis utama pengendali.
Saat ini, pemegang saham utama sekaligus pengendali perseroan adalah PT Eco Energi Perkasa (EEP) dengan kepemilikan saham di PACK mencapai 49 persen.
Perusahaan yang bergerak di bidang mineral dan bijih logam tersebut tercatat memiliki penerima manfaat akhir (beneficial owner), Deng Weiming, miliarder asal China.
"Latar belakang dilaksanakannya perubahan kegiatan usaha Perseroan adalah untuk menyelaraskan dengan kegiatan usaha PT Eco Energi Perkasa," kata Direktur Utama PACK, Magdalena Veronika lewat keterbukaan informasi yang dikutip Sabtu (23/11).
Dengan perubahan ini, kata Magdalena, PACK nantinya bertindak sebagai perusahaan induk alias holding sementara kegiatan produksi nikel akan dilakukan oleh anak perusahaan.
Dia yakin prospek bisnis ini sangat layak dan potensial dengan masa pengembalian atas hasil investasi (payback period) hanya enam bulan saja.
(Fiki Ariyanti)