Melonjak Selama Sepekan, OPEC Diprediksi Bakal Revisi Permintaan Minyak pada 2022
Sepanjang sepekan terakhir, harga minyak mentah dunia terpantau masuk ke level tertingginya.
IDXChannel - Sepanjang sepekan terakhir, harga minyak mentah dunia terpantau masuk ke level tertingginya.
Pasokan Amerika Serikat (AS) masih mengkhawatirkan menyusul terjangan Badai Tropis Ida beserta ekspektasi permintaan yang tinggi memicu pergerakan minyak di pasar global.
Hingga pukul 10.00 WIB, minyak mentah Brent meningkat (0,55%) mencapai USD73,32 per barel, minyak West Texas Intermediate (WTI) berada di kisaran USD70,21 per barel, menguat (0,7%). Keduanya berada di level tertingginya sejak 3 September 2021.
Seperti diketahui, setidaknya tiga perempat dari total produksi minyak lepas yang dikalkulasikan 1,4 juta barel per hari di pantai teluk AS telah berhenti beroperasi sejak akhir Agustus lalu.
"Tetapi masih banyak kilang minyak di negara bagian Louisiana yang mulai beroperasi kembali. Hal ini meningkatkan permintaan minyak mentah," kata analis ANZ dalam laporan tertulisnya, dilansir Reuters, Senin (13/9/2021).
Royal Dutch Shell Plc, produsen minyak terbesar di Teluk Meksiko AS, telah membatalkan pengiriman kargonya di pasar ekspor menyusul kerusakan sejumlah fasilitas perusahaan.
Namun, masih terdapat sejumlah instalasi pengeboran (rig) yang mulai aktif di AS dalam sepekan terakhir. "Ada indikasi produksi meningkat dalam beberapa pekan mendatang," tandas perusahaan industri minyak bumi, Baker Hughes.
Di luar dari dampak badai tropis, perhatian pasar pekan ini akan tertuju pada potensi revisi prospek permintaan minyak dari Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) dan Badan Energi Internasional (IEA).
OPEC diprediksi bakal merevisi prospek permintaan minyak untuk 2022, menurut sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya.
(SANDY)