Winda Destiana
IDXChannel - China Petroleum & Chemical Corp (600028.SS) atau Sinopec melaporkan laba bersih 39,15 miliar yuan setara dengan USD6,05 miliar untuk enam bulan pertama tahun 2021 didukung oleh permintaan bahan bakar baru dan rebound harga minyak di tengah pemulihan dampak Covid-19.
Mengutip laman Reuters, Senin (30/08/2021) kilang minyak terbesar di Asia tersebut membukukan kerugian 23 miliar yuan selama Januari-Juni tahun lalu karena pandemi memukul permintaan bahan bakar dan menjatuhkan harga minyak. Laba interim 2021 lebih besar dibandingkan dengan laba 31,338 miliar yuan pada periode yang sama tahun 2019.
Pendapatan dalam enam bulan pertama naik 22,1% dari basis rendah tahun lalu menjadi 1,26 triliun yuan, menyusul pemulihan harga minyak global dan permintaan yang kuat untuk bahan bakar dan produk petrokimia.
Selama periode tersebut, Sinopec memproses total 126,11 juta ton minyak mentah, naik 13,7% pada tahun sebelumnya, dengan produksi bensin meningkat 20,8% karena lebih banyak orang mengemudi saat China pulih dari guncangan Covid-19.
Produksi etilen juga melonjak 11,9% dalam enam bulan pertama dari tahun lalu menjadi 6,46 juta ton, karena perusahaan meningkatkan kilangnya untuk menghasilkan lebih banyak bahan baku petrokimia kelas atas dan memangkas produk bahan bakar bernilai tambah rendah.
