Nusa Konstruksi Enjiniring (DGIK) Bukukan Laba Bersih Rp7,84 Miliar di 2021
PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) mengumumkan perolehan laba bersih sebesar Rp7,84 miliar pada tahun 2021.
IDXChannel - PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) mengumumkan perolehan laba bersih sebesar Rp7,84 miliar pada tahun 2021.
Capaian tersebut meningkat relatif signifikan dibandingkan tahun 2020 yang membukukan kerugian bersih sebesar Rp14,98 miliar.
Sepanjang tahun lalu, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp366,45 miliar. Realisasi pendapatan tersebut turun 23% dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp478,93 miliar.
Direktur Utama PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk Budi Susilo mengatakan perbaikan performa laba perseroan saat pendapatan merosot merupakan bagian dari efisiensi dan efektifitas operasional perseroan di tengah pandemi Covid-19.
"Raihan laba kami tertinggi dalam 4 tahun terakhir. Selain itu, kami juga mampu menurunkan rasio utang dengan kondisi likuiditas perusahaan yang semakin meningkat," kata Budi di Keterbukaan Informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (6/4/2022).
Seperti diketahui, total beban kontrak perseroan sepanjang tahun 2021 menyusut-26,9% (YoY), sementara beban usaha turun 35,7% dibandingkan tahun 2020.
Peningkatan performa juga terjadi pada neraca perusahaan, total ekuitas naik menjadi Rp651,05 miliar, sementara total liabilitas perseroan turun signifikan 21,8% yoy menjadi Rp360,28 miliar.
"Penurunan liabilitas terbesar berasal dari penurunan utang bank, penurunan utang perusahaan membuat beban keuangan perseroan di tahun 2021 juga turun signifikan," tutur Budi.
Realisasi tersebut membuat rasio utang terhadap modal (Debt to Equity) perseroan tahun 2021 turun menjadi 0,55x dari sebelumnya di tahun 2020 sebesar 0,71x.
Interest Bearing Debt to Equity Ratio juga turun menjadi 0,03x dari 0,09x, sementara Current Ratio dari naik dari 1,4x menjadi 1,6x di tahun 2021.
Pada tahun 2022, perseroan menargetkan pendapatan sebanyak Rp1 triliun, sekaligus menjaga agar performa profitabilitas tetap meningkat.
“Dengan bergabungnya DGIK ke dalam Group Holding PT. Global Dinamika Kencana (GDK) yang juga memiliki bisnis konstruksi dengan size yang lebih besar, tentu kami semakin optimis lagi," pungkas Budi.
(NDA)