MARKET NEWS

Pertamina Geothermal Bakal Bagi Dividen hingga 50 Persen, Ini Bocorannya

Cahya Puteri Abdi Rabbi 02/02/2023 07:36 WIB

PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menjanjikan pembagian dividen hingga 50% dari keuntungan perseroan.

Pertamina Geothermal Bakal Bagi Dividen hingga 50 Persen, Ini Bocorannya. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir Februari 2023. Anak usaha PT Pertamina (Persero) ini menjanjikan pembagian dividen sebesar 50% dari keuntungan perseroan.

Direktur Keuangan PGE, Nelwin Aldriansyah mengatakan, perseroan berkomitmen untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham usai melakukan penawaran umum atau initial public offering (IPO). Besaran dividen yang akan dibagikan hingga 50% dari laba bersih perseroan.

"Kita akan membagikan dividen mulai tahun buku 2023, jadi investor publik yang masuk di IPO ini akan mendapatkan dividen dari tahun buku 2023 yang akan dibagikan pada 2024," kata Nelwin dalam paparan publik PGE di Jakarta, ditulis Kamis (2/2/2023).

Perusahaan yang akan melantai di bursa dengan kode PGEO ini sebelumnya membagikan dividen sebesar USD30.000 untuk tahun buku 2021 setelah absen pada dua tahun sebelumnya. Dividen tersebut telah dibayarkan seluruhnya pada 17 Mei 2022.

PGE akan melepas sebanyak 10,35 miliar saham atau 25% dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan. Harga penawaran awal yang ditetapkan sebesar Rp820 hingga Rp945 per saham. Melalui IPO ini, perseroan mengincar dana segar sebesar Rp9,78 triliun.

Perihal penggunaan dana, perseroan akan menggunakan sebesar 85% dana hasil IPO untuk pengembangan usaha hingga 2025 mendatang. 

Secara rinci, sebesar 55% akan digunakan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) atau investasi pengembangan kapasitas tambahan dari Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) operasional perseroan saat ini, yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology untuk memenuhi permintaan tambahan dari pelanggan eksisting perseroan. 

Pengembangan tersebut sebagian besar akan digunakan antara lain untuk WKP Lahendong, WKP Hululais, WKP Lumut Balai dan Margabayur, WKP Gunung Way Panas, WKP Sungai Penuh, dan WKP Gunung Sibayak - Gunung Sinabung.

Selanjutnya, sebesar 33% akan digunakan untuk capex atau investasi pengembangan kapasitas tambahan dari WKP operasional perseroan saat ini, yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology untuk mengantisipasi kebutuhan pasar baru. 

Pengembangan ini sebagian besar akan digunakan antara lain untuk WKP Lumut Balai dan Margabayur, WKP Hululais, WKP Gunung Way Panas, dan WKP Kamojang - Darajat.

Kemudian, sekitar 12% akan digunakan oleh perseroan untuk capex atau investasi pengembangan kemampuan digital, analitik, dan manajemen reservoir untuk mendukung production, operation and maintenance excellence.

Sementara itu, sebesar 15% atau sebanyak-banyaknya USD100 juta dari dana hasil IPO akan digunakan untuk pembayaran sebagian facilities agreement tertanggal 23 Juni 2021 antara perseroan dengan Mandated Lead Arrangers, Kreditur Sindikasi Awal dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai facility agent. 

(FAY)

SHARE