IDXChannel - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mencetak laba bersih senilai USD111,43 juta atau setara Rp1,69 triliun (asumsi kurs Rp15.247) pada kuartal III-2022.
Realisasi itu meningkat 67,77% (yoy) dibandingkan periode sama 2021 senilai USD66,41 juta. Laporan keuangan ini dirilis mengiringi proses penawaran umum perdana (IPO).
Peningkatan laba didorong kinerja pendapatan bersih PGEO yang naik 3,90% (yoy) menjadi USD287,39 juta atau setara Rp4,38 triliun, dari periode sama tahun lalu di level USD276,60 juta.
Kontribusi terbesar pendapatan calon emiten sektor energi panas bumi ini berasal dari penjualan uap dan listrik kepada PT PLN di berbagai wilayah operasionalnya sebanyak USD228,87 juta, dan kepada PT Indonesia Power senilai USD47,39 juta.
Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang menyumbang kontribusi pendapatan terbesar berasal dari WKP Kamojang senilai USD107,72 juta, disusul Ulubelu USD84,64 juta, dan Lahendong USD61,69 juta, dikutip dari laporan keuangan September 2022, Rabu (1/2/2023).
Beban pokok pendapatan di kuartal III/2022 turun 9,5% menjadi USD122,40 juta karena disebabkan oleh pelemahan rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat di mana sebagian besar beban pokok pendapatan dan beban langsung lainnya ditransaksikan dalam rupiah, namun dibukukan dalam USD.