MARKET NEWS

Rekap Lapkeu Emiten Transportasi, Laba Bersih BIRD-SAFE Melambung Tinggi

Melati Kristina - Riset 04/04/2023 15:56 WIB

Emiten transportasi, dari Blue Bird hingga Steady Safe (SAFE) berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang tokcer pada 2022.

Rekap Lapkeu Emiten Transportasi, Laba Bersih BIRD-SAFE Meroket Tinggi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Pemain transportasi, PT Blue Bird Tbk (BIRD), PT Steady Safe Tbk (SAFE) hingga PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk (WEHA) melaporkan kinerja keuangan yang tokcer pada 2022 seiring meningkatnya mobilitas masyarakat usai pandemi Covid-19

Tercatat, BIRD berhasil membukukan laba bersih pada 2022 sebesar Rp358,35 miliar atau meroket hingga 4.545,50 persen secara year on year (yoy).

Sementara, pendapatan bersih perusahaan di periode ini juga terkerek 61,65 persen menjadi Rp3,59 triliun dari Rp2,22 Triliun pada 2021.

Perseroan juga membukukan peningkatan EBITDA yang signifikan hingga dua kali lipat menjadi Rp868 miliar dari Rp432 miliar dibandingkan 2021.

Pertumbuhan ini didukung meredanya kasus Covid-19 dan pencabutan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Sigit Djokosoetono, menjelaskan kinerja positif perseroan bukanlah sesuatu yang mudah dicapai di tengah berbagai tantangan dan disrupsi Pandemi Covid 19.

"Pencapaian kinerja 2022, menunjukkan bahwa Blue Bird telah melakukan strategi penyesuaian yang tepat dalam melaksanakan pengelolaan pengeluarannya, sehingga perseroan mampu menciptakan sistem operasi yang lebih efisien tanpa mengorbankan kualitas layanan kepada penumpang," jelasnya melalui keterangan resmi, Jumat (31/03).

Menyusul BIRD, emiten jasa transportasi darat, PT Steady Safe Tbk (SAFE) juga membukukan laba bersih yang melejit hingga 1.194,32 persen pada 2022.

Di periode ini, SAFE memperoleh laba bersih yang terkerek menjadi Rp10,25 miliar seiring dengan pendapatan bersih emiten yang bertumbuh 57,24 persen menjadi Rp253,25 miliar.

Selain dua emiten di atas, pemain industri transportasi lainnya yang juga mencatatkan kinerja moncer pada 2022 adalah WEHA, yang pendapatan bersihnya melesat 96,32 persen menjadi Rp183,43 miliar.

Dengan demikian, pertumbuhan pendapatan bersih WEHA menjadi yang paling unggul dibanding emiten-emiten transportasi lainnya.

Di samping itu, WEHA juga berhasil membalik rugi bersih menjadi laba bersih atau turnaround pada periode ini.

Melansir laporan keuangan emiten, laba bersih yang dibukukan WEHA di tahun 2022 mencapai Rp19,92 miliar. Adapun, pada tahun sebelumnya WEHA menanggung rugi bersih sebesar Rp9,62 miliar.

Lebih lanjut, WEHA juga mencatatkan kenaikan segmen pendapatan secara signifikan pada periode ini. Pendapatan dari segmen bus charter meningkat 81 persen secara yoy, dari Rp46 miliar pada 2021 menjadi Rp84 miliar pada 2022.

Kemudian, pendapatan dari segmen intercity shuttle dan open trip turut melejit, masing-masing sebesar 109 persen dan 167 persen secara yoy di periode ini.

Selanjutnya, emiten-emiten yang mencatatkan pertumbuhan laba bersih dan pendapatan bersih pada 2022 adalah PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk (NELY), PT Samudra Indonesia Tbk (SMDR), dan PT Batavia Prosperindo Trans Tbk (BPTR). (Lihat tabel di bawah ini.)

Tercatat, laba bersih NELY dan SMDR masing-masing melesat sebesar 145,91 persen dan 128,64 persen secara yoy.

Menurut laporan keuangannya, NELY berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp126,34 miliar pada 2022 seiring naiknya pendapatan emiten sebesar 55,34 persen menjadi Rp309,60 miliar di periode ini.

Sedangkan, SMDR mencatatkan laba bersih sebesar USD212,69 juta atau Rp3,34 triliun (dengan asumsi kurs sebesar Rp15.731/USD) pada 2022.

Sementara, pendapatan bersih emiten kapal ini juga terkerek 71,04 persen menjadi USD1,15 miliar atau setara Rp18,10 triliun.

Terakhir, laba bersih BPTR juga bertumbuh 58,95 persen menjadi Rp18,11 miliar dengan pendapatan bersih yang ikut melesat 57,47 persen menjadi Rp333,91 miliar pada 2022.

Kendati emiten-emiten transportasi di atas berhasil mencatatkan laba bersih yang terkerek pada 2022, PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) justru masih menanggung rugi bersih di peridode ini.

Tercatat, LRNA menanggung rugi bersih sebesar Rp21,31 miliar kendati telah menyusut sebesar 19,48 persen dibanding tahun lalu.

Meski begitu, perusahaan bus ini masih mencatatkan pendapatan bersih yang naik hingga 32,62 persen menjadi Rp93,10 miliar pada 2022.

Periset: Melati Kristina

(ADF)

SHARE