Saham Asia Turun, Investor Tunggu Pertemuan Bank Sentral
Saham-saham Asia menurun pada Senin (18/9/2023).
IDXChannel - Saham-saham Asia menurun pada Senin (18/9/2023). Para investor menantikan serangkaian pertemuan kebijakan mulai dari Federal Reserve (The Fed), Bank of Japan (BOJ) dan bank-bank sentral lainnya pekan ini.
Dilansir dari Reuters, ndeks MSCI untuk saham-saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,7%. Bursa Jepang ditutup karena hari libur nasional.
Indeks S&P 500 berjangka naik 0,2% sementara indeks Nasdaq berjangka naik tipis 0,1%.
Harga minyak mencapai puncak baru dalam 10 bulan terakhir. Ini semakin memperkuat tekanan inflasi.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berjangka naik 0,8% menjadi USD91,52, level tertinggi sejak November, sementara minyak mentah Brent berjangka naik 0,7% menjadi USD94,55 per barel.
Saham-saham teknologi di Asia melemah. Saham TSMC, salah satu pembuat chip terbesar di dunia, turun 3% setelah Reuters melaporkan bahwa perusahaan Taiwan tersebut berencana menunda pembelian peralatan pembuatan chip.
Di China, produksi pabrik dan penjualan ritel yang lebih baik dari perkiraan membantu saham-saham blue chips naik 0,4%. Namun, kemerosotan sektor properti menyeret indeks Hang Seng Hong Kong turun 1%.
Saham China Evergrande Group sempat anjlok sebanyak 25% setelah polisi di China menahan beberapa staf unit manajemen kekayaannya, meskipun kemudian memangkas kerugian.
Minggu ini, bank-bank sentral global akan menjadi pusat perhatian. Pasar bertaruh The Fed akan mempertahankan suku bunga pada Rabu waktu setempat.
"Secara teori, pertemuan (The Fed) seharusnya menjadi pertemuan dengan volatilitas rendah," kata Chris Weston, kepala riset di Pepperstone.
Pada Kamis, Bank of England diperkirakan akan menaikkan suku bunga untuk ke-15 kalinya menjadi 5,5%.
Bank sentral Jepang akan melakukan pertemuan pada Jumat. Pasar mencari tahu apakah BOJ dapat beralih dari kebijakan ultra-longgarnya lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Jumat lalu, Wall Street berakhir melemah tajam karena aksi buruh industri AS membebani saham-saham otomotif. Kenaikan imbal hasil Treasury juga menekan Amazon dan perusahaan-perusahaan dengan pertumbuhan besar lainnya.
Treasury tidak diperdagangkan di Asia dengan penutupan pasar Tokyo. Imbal hasil Treasury naik tipis pada Jumat.
Di pasar mata uang, dolar AS masih bertahan di dekat level tertinggi enam bulan di 105,25 terhadap mata uang utama lainnya.
Euro naik 0,1% menjadi USD1,0667, setelah merosot ke level terendah dalam tiga bulan pekan lalu karena Bank Sentral Eropa mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunganya mungkin akan berakhir.
Harga emas naik 0,2% menjadi USD1,928.13 per ons. (WHY)