MARKET NEWS

Sederet Sentimen Eksternal Pengaruhi Market RI Pekan Ini, Apa Saja?

Anggie Ariesta 20/02/2023 11:18 WIB

sejumlah sentimen eksternal bakal mempengaruhi kondisi market di Tanah Air pekan ini.

Sederet Sentimen Eksternal Pengaruhi Market RI Pekan Ini, Apa Saja? Foto: MNC Media.

IDXChannel - Indo Premier Sekuritas menilai sejumlah sentimen eksternal bakal mempengaruhi kondisi market di Tanah Air pekan ini. Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, Mino, mengatakan sentimen itu adalah FOMC Minutes, pidato dari beberapa pejabat Bank Sentral Amerika (The Fed), klaim pengangguran, data pendapatan dan belanja personal, data personal consumer expenditure (PCE), serta harga komoditas.

"Terkait FOMC Minutes, ini adalah risalah rapat Bank Sentral Amerika 31 Januari – 1 Februari 2023 yang memutuskan kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,50%-4,75%," kata Mino dalam keterangan resminya, Senin (20/2/2023).

Sementara itu, pidato dari beberapa pejabat Bank Sentral Amerika, seperti John C. Williams, Loretta J. Mester, Raphael Bostic dan Philip N. Jefferson akan dinantikan market pada minggu ini.

Sentimen eksternal lainnya yang akan mempengaruhi market pada minggu ini yakni terkait klaim pengangguran baru, di mana pada periode mingguan yang berakhir pada tanggal 11 Februari tercatat ada klaim pengangguran baru sebanyak 194 ribu, lebih rendah dari sebelumnya 195 ribu dan juga konsensus sebanyak 200 ribu. 

Terkait personal spending, setelah pada Desember tahun lalu hanya naik 0,2% (mom), pada awal tahun ini pendapatan personal diprediksi naik 1% (mom).

"Dan terkait personal consumer expenditure, setelah pada Desember 2022 pengeluaran personal mengalami kontraksi -0,2% (mom), pada Januari 2023 diprediksi akan berbalik naik 1% mom," jelas Mino.

Adapun Mino optimistis market minggu ini masih akan melanjutkan penguatan karena tertopang sejumlah sentimen domestik yakni laporan keuangan dan neraca transaksi berjalan.

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tips 0,2% pada minggu lalu tertopang saham-saham sektor teknologi yang menguat sebesar 4,3%, konsumer non-primer 1,7%, dan kesehatan 1,6%. 

Sementara itu, sektor yang mengalami penurunan paling dalam yakni sektor properti dan real estate sebesar -2,0% dan barang baku -1,6%. (NIA)

SHARE