MARKET NEWS

Setelah Adani, Hindenburg Research Kini Serang Pendiri Twitter

Wahyu Dwi Anggoro 24/03/2023 10:11 WIB

Hindenburg Research menuduh perusahaan pembayaran Block Inc yang dipimpin oleh co-founder Twitter Jack Dorsey melebih-lebihkan jumlah penggunanya.

Setelah Adani, Hindenburg Research Kini Serang Pendiri Twitter. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Hindenburg Research menuduh perusahaan pembayaran Block Inc yang dipimpin oleh co-founder Twitter Jack Dorsey melebih-lebihkan jumlah penggunanya dan mengecilkan biaya akuisisi pelanggannya.

Hindenburg sebelumnya menyerang Adani Group milik taipan Gautam Adani asal India. Serangan Hindenburg membuat saham-saham Adani Group rontok.

Dalam laporan terbarunya, Hindenburg mengeklaim bahwa 40-75 persen akun di Block palsu atau rawan penipuan. Hindenburg mengaku mendapat informasi dari mantan pegawai Block.

"Investigasi kami yang berlangsung selama dua tahun menyimpulkan bahwa Block secara sistematis memanfaatkan orang-orang yang diklaimnya dibantu," kata Hindenburg melalui situs resminya, dilansir dari Bloomberg pada Jumat (24/3/2023).

Setelah laporan Hindenburg diterbitkan, saham Block anjlok hingga 22 persen pada awal perdagangan di Wall Street.

Block membantah tuduhan yang dilayangkan Hindenburg. Perusahaan mempertimbangkan untuk mengambil tindakan hukum terhadap Hindenburg.

"Laporan yang tidak akurat dan menyesatkan tersebut dirancang untuk menipu dan membingungkan investor,” kata Block.

"Hindenburg dikenal dengan jenis serangan seperti ini yang dirancang semata-mata agar shortseller mendapat untung dari penurunan harga saham," kata perusahaan pembayaran itu.

Dorsey mendirikan Block pada 2009 di apartemennya di San Francisco dengan tujuan mendisrupsi industri kartu kredit. Dorsey merupakan pemegang saham terbesar Block dengan kepemilikan saham sekitar delapan persen.

(WHY)

SHARE