MARKET NEWS

Sukses Restrukturisasi Utang, Waskita Beton (WSBP) Raih Laba Rp1,42 Triliun

Dinar Fitra Maghiszha 11/08/2022 10:10 WIB

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencatatkan laba bersih periode berjalan senilai Rp1,42 triliun di semester I-2022.

Sukses Restrukturisasi Utang, Waskita Beton (WSBP) Raih Laba Rp1,42 Triliun (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencatatkan laba bersih periode berjalan senilai Rp1,42 triliun di semester I-2022. Realisasi itu meningkat cukup signifikan dari rugi sebesar Rp154,00 juta yang dicapai pada periode sama tahun lalu. 

Kinerja positif ini terjadi akibat adanya restrukturisasi utang perseroan dengan sejumlah bank, berdasarkan hasil putusan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)

Berdasarkan laporan keuangan WSBP di keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (11/8/2022), perolehan laba juga sejalan dengan pertumbuhan pendapatan usaha WSBP. Diketahui, anak usaha Waskita Karya (WSKT) ini membukukan pendapatan senilai Rp743,78 miliar, alias naik 81,03 persen year on year (yoy) dari semester pertama tahun 2021 sejumlah Rp410,86 miliar.

Produk precast menyerap sebagian besar pemasukan WSBP sebesar Rp320,9 miliar, disusul jasa konstruksi Rp261,82 miliar, dan readymix & quarry senilai Rp161,06 miliar. Ketiganya mengalami peningkatan dari periode tahun lalu. 

Kenaikan pemasukan mendongkrak beban pokok 101,36 persen yoy menjadi Rp639,30 miliar. Alhasil laba kotor yang dicapai sebesar Rp104,48 miliar. Di tengah deretan beban penjualan, umum, dan adminsitrasi, WSBP mampu meraup pendapatan lain-lain bersih sebanyak Rp2,34 triliun.

Hal tersebut berasal dari keuntungan atas modifikasi utang yang merupakan bagian dari restrukturisasi sejumlah utang di lembaga perbankan. Berkat inilah perseroan mampu mencetak laba di semester pertama tahun 2022. Sehingga, WSBP mencatatkan laba per saham dasar senilai Rp58,24, dari sebelumnya rugi Rp6,28.

Dari sisi neraca, total aset WSBP per 30 Juni 2022 sebesar Rp6,51 triliun, alias lebih rendah 5,33 persen dari akhir 2021 sejumlah Rp6,88 triliun. Kewajiban pembayaran atau liabilitas menyusut 58,37 persen dari akhir tahun lalu di angka Rp9,66 triliun. Sedangkan modal atau ekuitas perseroan mencapai Rp2,49 triliun, tumbuh dari defisiensi modal akhir 2021 sebanyak Rp2,77 triliun. (RRD)

SHARE