Tantangan Pasar Modal Makin Dinamis di 2025, Intip Manuver OJK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut pasar modal Indonesia akan menghadapi tantangan yang lebih dinamis pada 2025.
IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut pasar modal Indonesia akan menghadapi tantangan yang lebih dinamis pada 2025.
Mengantisipasi hal tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi mengatakan, OJK terus berkomitmen meningkatkan peran dalam menciptakan pasar modal yang lebih stabil, transparan, dan mendalam, guna memperkuat ekosistem keuangan Indonesia.
Inarno menuturkan, beberapa langkah strategis OJK telah dirancang untuk menghadapi kompleksitas tantangan ke depan, termasuk peralihan pengawasan keuangan derivatif yang akan memperluas cakupan pengawasan OJK di sektor ini.
“Dengan kebijakan dan langkah strategis yang telah dipersiapkan OJK, kita mampu menghadapi tantangan tersebut dengan baik,” kata Inarno dalam Peresmian Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia 2024 di Gedung BEI Jakarta, Senin (30/12/2024).
Selain itu, OJK juga akan memprioritaskan program-program pengembangan dan pendalaman pasar modal, yang difokuskan pada peningkatan kuantitas dan kualitas perusahaan tercatat, pengembangan produk, infrastruktur dan layanan baru, serta penguatan Anggota Bursa dan Manajer Investasi.
“Program-program ini diharapkan dapat menjadi pilar utama dalam mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional di tahun yang akan datang,” ujar Inarno.
Inarno melanjutkan, OJK juga berkomitmen untuk mendukung berbagai program pemerintah, termasuk Asta Cita, yang bertujuan untuk memperkuat sektor-sektor ekonomi utama, meningkatkan daya saing, dan mendorong pembangunan berkelanjutan.
Dengan langkah-langkah tersebut, kata Inarno, OJK akan terus berperan aktif dalam memajukan pasar modal Indonesia, agar dapat tumbuh secara inklusif dan berkelanjutan.
“kami mengimbau agar kita dapat terus menjaga sinergi yang baik di antara regulator, pelaku industri, dan seluruh pemangku kepentingan di pasar modal Indonesia,” kata Inarno.
(Fiki Ariyanti)