IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan sejumlah tantangan perekonomian yang akan berdampak pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun depan. Risiko tersebut mulai dari inflasi hingga kebijakan Amerika Serikat (AS) di tangan presiden baru, Donald Trump.
Deputi Komisioner Pengawas Pengelolaan Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek OJK, Aditya Jayaantara menjelaskan, kondisi ekonomi ke depan masih cukup menantang karena banyak faktor ketidakpastian seperti inflasi, suku bunga bank sentral, geopolitik, hingga kebijakan ekonomi AS.
"Di tahun 2025 sejumlah tantangan tersebut memang perlu diantisipasi,” kata Aditya dalam Konferensi Pers Peresmian Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2024 di Gedung BEI, Jakarta, Senin (30/12/2024).
Pada tahun ini, berbagai ketidakpastian berdampak pada pertumbuhan di banyak negara. Namun, kata Aditya, ekonomi Indonesia masih menunjukkan kinerja yang positif dan relatif stabil. Pada kuartal III-2024, pertumbuhan ekonomi domestik mencapai 4,95 persen secara tahunan.
Sejalan dengan itu, pasar modal domestik dinilai stabil dan berhasil melewati momentum yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian seperti pelaksanaan Pemilu Presiden dan Pilkada serentak. IHSG bergerak cukup dinamis sepanjang tahun ini di mana indeks utama di BEI itu melemah 3,25 persen ke level 7.036 per 27 Desember 2024.