MARKET NEWS

Tingkatkan Keamanan Teknologi, Prodia (PRDA) Siapkan Capex 50 Persen 

Dinar Fitra Maghiszha 27/07/2023 18:00 WIB

PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) sedang fokus untuk meningkatkan keamanan data medis pasien seiring perkembangan teknologi informasi sektor kesehatan.

Tingkatkan Keamanan Teknologi, Prodia (PRDA) Siapkan Capex 50 Persen (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Emiten layanan laboratorium kesehatan, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) sedang fokus untuk meningkatkan keamanan data medis pasien seiring perkembangan teknologi informasi sektor kesehatan. 

Dari total anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp300 miliar, sebanyak 50 persen difokuskan untuk teknologi.

Direktur Teknologi Informasi dan Transformasi Layanan Digital PRDA Andri Hidayat mengatakan pihaknya telah menyiapkan roadmap digitalisasi layanan perseroan baik melalui Prodia Mobile maupun U by Prodia. 

Keamanan data klinis seperti riwayat penyakit, hingga kondisi kesehatan terkini pasien memerlukan perlindungan.

"Sampai sekarang, 50 persen capexnya adalah untuk mengembangkan teknologi dan pengembangan teknologi informasi dan juga teknologi laboratorium," kata Andri saat ditemui di Jakarta Pusat, Kamis (27/7/2023).

Kepastian keamanan data dan privasi pasien menjadi kebutuhan bagi industri kesehatan, mulai dari penyedia layanan kesehatan, rumah sakit, laboratorium, perusahaan asuransi, hingga pihak-pihak lainnya.

Andri menyoroti hal ini sebagai tantangan bagi perseroan dalam pengembangan teknologi. Saat ini, perseroan menyasar langkah manajemen risiko terhadap sejumlah hal seperti menerapkan kebijakan akses yang ketat, verifikasi identitas dan penggunaan teknologi yang aman.

"Dari seluruh upaya kami, tentu melihat apakah butuh untuk menambah teknologi baru, tenaga baru, atau sistem baru. Ini hal-hal yang menjadi mitigasi kita saat ini," terangnya.

Sebagaimana diketahui, melalui layanan digital U by Prodia, perseroan mengincar kebutuhan layanan pasien secara personal. PRDA memakai teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam proses penghimpunan data seperti akses diagnosis kesehatan.

Saat ini layanan digital perseroan masih belum menjangkau untuk mengklaim layanan asuransi. Namun, Andri meyakini ada peluang untuk mewujudkannya ke depan."Nanti ada, tapi tidak tahun ini," tutupnya. 

(DES)

SHARE